PARIS -- Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire meminta otoritas keuangan dunia untuk menunda pembayaran utang negara berkembang dan miskin pada konferensi pers Kamis (2/4). Usul tersebut disampaikan demi melindungi negara-negara berkembang yang rentan di tengah pandemi virus corona.
Selain itu, ia juga mengusulkan agar utang negara miskin seperti negara-negara di Benua Afrika ditangguhkan.
"Kita memiliki kewajiban untuk menghindari tragedi di negara-negara berkembang, terutama di benua Afrika," kata Le Maire seperti dilansir dari RFI.
Hal tersebut disampaikan beberapa hari setelah rapat G-20 membahas cara untuk menyokong negara-negara di Selatan yang tengah tertekan akibat wabah tersebut.
"Kami mendukung penangguhan utang untuk negara-negara termiskin selama beberapa bulan ke depan," katanya
Le Maire juga mengingatkan para pihak yang memiliki pengalaman seperti Paris Club untuk berada di garis depan dalam menangani situasi genting saat ini. Selanjutnya, ia menyatakan Prancis mendukung hak penarikan khusus (SDR), jenis mata uang yang ditetapkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF).
Untuk diketahui, SDR merupakan dana buatan yang diciptakan untuk menyelesaikan pembayaran yang tak berwujud. Dana tersebut terbatas hanya untuk rekening bank. Skema ini bertujuan meningkatkan cadangan resmi untuk transaksi kredit dan untuk mengatur defisit dan neraca pembayaran bagi negara-negara anggota IMF.
Mewakili Prancis, ia menyatakan dukungannya menggunakan SDR yang setara dengan 460 miliar Euro.
Sebagai informasi, pandemi covid-19 telah sampai ke Benua Afrika. Per Jumat (3/4), virus ini telah membunuh lebih dari 200 orang warga Afrika.(mr/cnn)
COMMENTS