WASHINGTON- Sejumlah anggota polisi yang tergabung dalam National Guard Washington DC dinyatakan positif Covid-19 usai bertugas untuk mengamankan protes anti-rasisme di ibukota.
Berdasarkan keterangan jurubicara National Guard Washington DC, Letnan Kolonel Brooke Davis, ada 1.700 anggota yang dimobilisasi untuk mengamankan protes di depan Gedung Putih dan sekitarnya.
Meski begitu, ia tidak menyebutkan berapa anggota yang dinyatakan positif Covid-19 dengan alasan keamanan operasional.
Menurut Davis, setiap anggota mendapatkan tes Covid-19 sebelum dan setelah bertugas.
Pengerahan National Guard sendiri dilakukan sejak 1 Juni atas perintah walikota karena protes kerap berubah menjadi kerusuhan dan penjarahan, melansir CNA.
Protes sendiri melibatkan ribuan orang, di mana beberapa di antaranya tidak memakai masker. Beberapa petugas yang khawatir juga ikut menjauhkan diri dari kerumunan.
"Personel National Guard menjauhkan diri dari sosial dan penggunaan langkah-langkah APD di tempat yang praktis di seluruh penempatan," ucap David.
Sementara itu, data dari Universitas Johns Hopkins pada Rabu (10/6) menunjukkan, AS sudah mengonfirmasi hampir dua juta orang yang terkena Covid-19. Sebanyak hampir 112.000 di antaranya sudah meninggal. [MR/RM]
Berdasarkan keterangan jurubicara National Guard Washington DC, Letnan Kolonel Brooke Davis, ada 1.700 anggota yang dimobilisasi untuk mengamankan protes di depan Gedung Putih dan sekitarnya.
Meski begitu, ia tidak menyebutkan berapa anggota yang dinyatakan positif Covid-19 dengan alasan keamanan operasional.
Menurut Davis, setiap anggota mendapatkan tes Covid-19 sebelum dan setelah bertugas.
Pengerahan National Guard sendiri dilakukan sejak 1 Juni atas perintah walikota karena protes kerap berubah menjadi kerusuhan dan penjarahan, melansir CNA.
Protes sendiri melibatkan ribuan orang, di mana beberapa di antaranya tidak memakai masker. Beberapa petugas yang khawatir juga ikut menjauhkan diri dari kerumunan.
"Personel National Guard menjauhkan diri dari sosial dan penggunaan langkah-langkah APD di tempat yang praktis di seluruh penempatan," ucap David.
Sementara itu, data dari Universitas Johns Hopkins pada Rabu (10/6) menunjukkan, AS sudah mengonfirmasi hampir dua juta orang yang terkena Covid-19. Sebanyak hampir 112.000 di antaranya sudah meninggal. [MR/RM]
COMMENTS