JAKARTA - Menteri BUMN, Erick Thohir, terus berusaha menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia dari keterpurukan melalui restrukturisasi utang.
Sebelumnya, diketahui utang PT Garuda Indonesia (Persero) mengalami pembengkakan mencapai USD9,8 miliar atau setara Rp139 triliun (kurs Rp14.200/ dolar).
Berbagai langkah dilakukan untuk melancarkan restrukturisasi tersebut. Di antaranya, Erick mengakui kesalahan bisnis Garuda Indonesia.
"Khusus Garuda ini memang kesalahan yang kita juga tidak bermaksud apa-apa, tapi memang kita ingin menjadi bagian yang harus kita belajar," ujar Erick dalam sesi wawancara dengan IDX Channel, dikutip Kamis, (16/9/2021).
Garuda juga mendapatkan persetujuan perjanjian dari sejumlah BUMN dalam merestrukturisasi utang dalam jangka panjang. Selain itu, model bisnis maskapai itu juga diubah menjadi fokus pada penerbangan domestik. Erick menyebut, Garuda juga bekerja sama dengan Emirates sebagai perusahaan penerbangan asal Dubai.
Terakhir, Erick memastikan Garuda berusaha menekan biaya sewa pesawat yang kini telah mencapai 28%, tertinggi di dunia.(mr/okz)
COMMENTS