JAKARTA-Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan pihaknya akan bertemu dengan Dirut PT Transjakarta, Yana Aditya dalam waktu dekat.
Pertemuan ini, kata Sambodo, terkait dengan rentetan kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta dalam beberapa waktu terakhir.
"Terkait dengan banyaknya laka lantas yang libatkan Transjakarta satu dua hari ke depan saya akan bertemu dengan Dirut Transjakarta," kata Sambodo kepada wartawan, Selasa (7/12).
Dia menerangkan salah satu yang akan dibahas pihaknya dalam pertemuan itu adalan perihal standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan manajemen Transjakarta. Sambodo menyebut hal ini perlu dibahas guna meminimalisasi kecelakaan yang melibatkan bus TransJakarta.
"Kami akan lihat sejauh mana pihak manajemen akan memperbaiki SOP mereka sehingga kecelakaan-kecelakaan tersebut bisa dihindari atau setidaknya tidak diulangi," tuturnya.
Apalagi, diungkapkan Sambodo, sebagian besar kecelakaan ini disebabkan kelalaian sopir atau human error.
"Tentu harus ada perbaikan dari sisi human resourcenya, perbaikan SOPnya, pengawasan driver, perekrutan, pelatihan, nanti akan kami lihat," ucap Sambodo.
Sebagai informasi, pada Senin (6/12) kemarin, ada tiga kecelakaan yang melibatkan bus TransJakarta. Bahkan, ada satu korban meninggal dunia.
Peristiwa pertama, bus Transjakarta menabrak separator busway di Jalan Pramuka sekitar pukul 04.30 WIB saat mencoba menghindari truk mixer.
Lalu kedua, bus Transjakarta menabrak tembok di Puri Beta sekitar pukul 09.10 saat ditinggal sopir untuk buang air kecil. Diduga sopir lupa menarik rem tangan.
Terakhir, bus TransJakarta menabrak seorang pejalan kaki di dekat Halte SMK 57, Jakarta Selatan, sekitar pukul 21.50 WIB, Senin (6/12). Akibatnya korban berinisial RH tersebut meninggal dunia.
Kecelakaan bermula saat bus TransJakarta baru saja melintas dari halte SMK 57 menuju ke arah pool Klender.
"Bus SAF 035 (bus pulang pool) menabrak penyeberang jalan yang tiba-tiba muncul dari pagar pembatas," kata Argo kepada wartawan, Selasa (7/12).
Dugaan sementara, kata Argo, kecelakaan itu terjadi karena kondisi cuaca dan kurangnya penerangan di lokasi. Selain itu, juga ada faktor kelalaian korban karena tidak menyeberang pada tempatnya.
Sementara itu dalam kasus tertabrak hingga tewasnya seorang pejalan kaki di dekat halte SMK 57, Jakarta Selatan, polisi saat ini tengah menyelidiki apakah ada unsur pidana.
Penyelidikan ini dilakukan lantaran korban berinisial RH meninggal dunia di lokasi kejadian dalam kecelakaan tersebut.
"Kejadian seperti itu bisa dikenakan Pasal 310 ayat 4 UU 22 tahun 2019 karena menyebabkan orang lain meninggal dunia," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono saat dihubungi, Selasa (7/12).
Argo menuturkan saat ini sopir bus TransJakarta berinisial YK itu masih dalam status terperiksa dan belum ditetapkan sebagai tersangka.
Disampaikan Argo, dalam kasus ini, korban RH juga turut lalai hingga akhirnya menyebabkan kecelakaan. Sebab, korban tidak menyeberang di tempat semestinya.
"Cuma kan korbannya sendiri punya kelalaian juga menyeberangnya nggak di tempatnya. Terus kondisi penerangan lagi gerimis rintik-rintik, jadi tidak sepenuhnya sopir. Mungkin kalau dia menyeberangnya di jembatan penyeberangan aman," tuturnya.
Nantinya, kata Argo, pihaknya akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk bisa melihat gambaran peristiwa kecelakaan tersebut.
"(Pengakuan sopir) itu jarak pandangnya terbatas, makanya olah TKPnya menentukan nih titik benturan, titik pengereman, kecepatannya," ucap Argo.
Diketahui, bus TransJakarta menabrak seorang pejalan kaki berinisial RH hingga meninggal dunia di dekat Halte SMK 57, Jakarta Selatan, Senin (6/12) sekitar pukul 21.50 WIB.
Kecelakaan ini berawal saat bus TransJakarta baru saja melintas dari halte SMK 57 menuju ke arah pool Klender.
"Bus SAF 035 (bus pulang pool) menabrak penyeberang jalan yang tiba-tiba muncul dari pagar pembatas," kata Argo kepada wartawan, Selasa (7/12).
Dugaan sementara, kata Argo, kecelakaan itu terjadi karena kondisi cuaca dan kurangnya penerangan di lokasi.
"Karena kondisi cuaca, kurang penerangan dan penyebrang juga menyebrang tidak pada tempatnya," ujarnya.
Diketahui, sebuah bus TransJakarta menabrak pos lalu lintas di simpang Pusat Grosir Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (2/12) siang. Peristiwa kecelakaan ini mengakibatkan satu orang yang merupakan sekuriti TransJakarta mengalami luka.(mr/cnn)
COMMENTS