MALAYSIA-Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agung Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah telah mengonfirmasi tidak akan menyelenggarakan sidang parlemen khusus pada Senin (2/3).
Alih-alih sidang parlemen khusus, ia akan meminta pendapat setiap pemimpin partai terkait siapa yang pantas menjadi perdana menteri negeri jiran tersebut. Keputusan itu diumumkan dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat (28/2) seperti yang dimuat Channel News Asia.
Sebelumnya, Pengawas Keluarga Kerajaan dan Rumah Tangga, Ahmad Fadil Shamsuddin mengatakan Yang Dipertuan Agung telah menyetujui keputusan Ketua Parlemen Mohamed Ariff Md Yusof yang menolak permintaan Mahathir Mohamad untuk menyelenggaran sidang parlemen khusus.
"Istana akan berhubungan dengan para pemimpin dari semua partai politik yang memiliki perwakilan di parlemen untuk memberikan mereka kesempatan menghadirkan seorang kandidat untuk dicalonkan sebagai perdana menteri berikutnya," kata Ahmad.
"Raja akan terus bekerja untuk menemukan solusi yang sejalan dengan Konstitusi Federal demi rakyat dan negara yang kita semua cintai," lanjutnya.
Setelah Mahathir mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Senin siang (24/2), Yang Dipertuan Agung langsung memanggil satu-per-satu 222 anggota parlemen ke Istana negara, Kuala Lumpur, selama dua hari.
Kendati begitu, Yang Dipertuan Agung mengungkapkan ia tidak dapat mengidentifikasi siapa yang mendapatkan mayoritas dukungan dari parlemen.
Secara terpisah, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang didirikan Mahathir mengeluarkan pernyataan pada Jumat sore untuk mendukung Muhyiddin Yassin menjadi perdana menteri berikutnya.(mr/rm)
COMMENTS