ITALIA-Seorang warga Singapura yang tinggal di Florence, Italia mengungkapkan pengalaman pahit di tengah wabah virus corona baru (Covid-19).
James Khoo, warga Singapura berusia 32 tahun mengungkapkan kekhawatirannya ketika saat ini Italia menerapkan karantina secara nasional untuk menanggapi wabah corona.
"Ada banyak kegelisahan yang terjadi di Florence," ujar Khoo.
Menurut Khoo, dengan pemberlakuan karantina nasional, ia khawatir tingkat rasise terhadap orang-orang Asia semakin meningkat. Mengingat virus corona pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
"Saya sangat takut tentang rasisme terhadap orang-orang Asia dan itu semakin tegang," katanya.
"Saya dipanggil 'virus' di jalan oleh beberapa turis (berbahasa Prancis)," tambahnya.
Meskipun merasa jengkel, namun Khoo sendiri lebih khawatir dengan kondisinya di mana pasokan logistiknya semakin menipis.
Walaupun menderita diabetes, Khoo juga telah membatalkan janji temu dengan dokter karena khawatir akan membayar lebih untuk pemeriksaan.
"Jika Anda pergi ke apotek, Anda tidak dapat menemukan masker bedah dan beberapa supermarket telah kehabisan peralatan mandi," katanya.
"Saya pergi ke setiap apotek di kota, di pusat kota dan di pinggiran kota." ungkap Khoo kepada Channel News Asia.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte sendiri mengumumkan pemberlakuan karantina nasional pada Senin (9/3). Keputusan tersebut berlaku dari Selasa (10/3) hingga 3 April. (mr/rm)
COMMENTS