TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, pihaknya berusaha untuk menindaklanjuti rencana physical distancing yang ada dengan inisiatif 'smart distancing' baru untuk mengekang wabah Covid-19. Iran saat ini masih menjadi negara dengan tingkat infeksi dan kematian tinggi akibat Covid-19 di Timur Tengah.
Berbicara selama pertemuan di Markas Besar Nasional untuk Memerangi Covid-19, Rouhani mengatakan bahwa fase pertama dan kedua dari rencana physical distancing di Iran telah mencapai pencapaian yang baik.
"Saat ini, kami berada di fase ketiga yang terdiri dari smart distancing, spesifikasinya harus ditata," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir PressTV pada Minggu (5/4/2020).
Rouhani dalam pertemuan tersebut mendesak komite yang berbeda dalam upaya melawan Covid-19 untuk melakukan evaluasi yang akurat dari hasil inisiatif physical distancing untuk perencanaan lebih lanjut.
"Berbagai protokol harus dirancang dengan cermat untuk pekerjaan dan bidang yang berbeda untuk periode pembukaan kembali setelah memastikan bahwa manajemen virus Corona telah mencapai keadaan stabil," katanya.
"Protokol medis harus dirancang sedemikian rupa sehingga masyarakat dapat dijamin kesehatan dan keselamatannya dengan mematuhi mereka di luar rumah dan di tempat kerja," tambahnya.
Iran sendiri telah menetapkan pedoman khusus yang membatasi pekerjaan dan transit tertentu di dalam dan di antara kota-kota sebagai bagian dari inisiatif physical distancing untuk menahan penyebaran Covid-19.(mr/snd)
COMMENTS