JAKARTA-Senin (27/4/2020) PT Astra Daihatsu Motor (ADM) membuka aktivitas pabrik untuk pelatihan karyawan selaras protokol Coronavirus Disease atau Covid-19 dilanjutkan rencana menangani produk ekspor. Di belahan bumi lainnya, sebuah kabar menggembirakan datang dari Amerika Serikat.
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, Toyota Motor Corporation menyatakan pihaknya berharap secara bertahap bisa melanjutkan produksi di pabrik Amerika Utara mulai awal Mei 2020.
Adapun sebagai langkah preventif Covid-19, Toyota akan memberlakukan prosedur keselamatan baru yang signifikan setelah menghentikan sementara operasi di pabriknya mulai Maret 2020 akibat pandemi virus itu. Contohnya adalah pemeriksaan suhu tubuh bagi semua karyawan pabrik, peralatan pelindung pribadi, penggunaan akses pintu masuk dan keluar secara touchless, serta larangan penggunaan elevator biasa atau tidak termasuk kategori darurat.
"Di masa mendatang, kondisi belum bisa dibilang normal," papar Chris Reynolds, kepala administrasi Toyota Motor Amerika Utara.
Ia menambahkan pula bahwa harapannya produksi akan meningkat pada Mei nanti, sebagai langkah untuk memenuhi permintaan konsumen. Namun di sisi lain, aktivitas produksi belum bisa secepat biasanya, sekaligus belum diperoleh izin untuk membuka kembali pabrik mereka di Meksiko.
Sedangkan di Jepang sendiri, industri-industri otomotif akan mencoba melakukan langkah terbaik untuk menghindari penundaan operasi selama pandemi Covid-19, namun tetap memprioritaskan keselamatan pekerjanya. Demikian dinyatakan Asosiasi Produsen Otomotif Jepang, semacam Gaikindo Negeri Matahari Terbit.
Niatan ini sangatlah mencerminkan optimisme Jepang, mengingat banyak produsen otomotif negara itu yang memiliki pabrik di luar negeri melakukan penangguhan produksi. Penyebabnya adalah lockdown di negara-negara terkait, sampai permintaan mobil yang merosot.[mr/suara]
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, Toyota Motor Corporation menyatakan pihaknya berharap secara bertahap bisa melanjutkan produksi di pabrik Amerika Utara mulai awal Mei 2020.
Adapun sebagai langkah preventif Covid-19, Toyota akan memberlakukan prosedur keselamatan baru yang signifikan setelah menghentikan sementara operasi di pabriknya mulai Maret 2020 akibat pandemi virus itu. Contohnya adalah pemeriksaan suhu tubuh bagi semua karyawan pabrik, peralatan pelindung pribadi, penggunaan akses pintu masuk dan keluar secara touchless, serta larangan penggunaan elevator biasa atau tidak termasuk kategori darurat.
"Di masa mendatang, kondisi belum bisa dibilang normal," papar Chris Reynolds, kepala administrasi Toyota Motor Amerika Utara.
Ia menambahkan pula bahwa harapannya produksi akan meningkat pada Mei nanti, sebagai langkah untuk memenuhi permintaan konsumen. Namun di sisi lain, aktivitas produksi belum bisa secepat biasanya, sekaligus belum diperoleh izin untuk membuka kembali pabrik mereka di Meksiko.
Sedangkan di Jepang sendiri, industri-industri otomotif akan mencoba melakukan langkah terbaik untuk menghindari penundaan operasi selama pandemi Covid-19, namun tetap memprioritaskan keselamatan pekerjanya. Demikian dinyatakan Asosiasi Produsen Otomotif Jepang, semacam Gaikindo Negeri Matahari Terbit.
Niatan ini sangatlah mencerminkan optimisme Jepang, mengingat banyak produsen otomotif negara itu yang memiliki pabrik di luar negeri melakukan penangguhan produksi. Penyebabnya adalah lockdown di negara-negara terkait, sampai permintaan mobil yang merosot.[mr/suara]
COMMENTS