Dalam hal ini, Alissa menyinggung salah satu isi ceramah di mana sang penceramah dengan lantang mengatakan, "jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya dipenggal di jalan".
Lewat akun Twitter pribadinya, Allisa menolak namanya ikut dimasukkan dalam klaim umat tersebut.
"Kalau ada ceramah mengatakan "jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya dipenggal di jalan" itu #TidakAtasNamaSaya. Saya muslim dan menolak diatasnamakan untuk tindak kekejian seperti itu," terangnya.
Di kicauan selanjutnya, Alissa menilai bahwa ceramah seperti itu sangat berbahaya. Sebab isinya lebih mengarah pada hasutan untuk melaukan kebencian.
"Pada dasarnya, ceramah seperti itu sudah masuk kategori incitement to violence (hasutan untuk melakukan kekerasan). Bahaya sekali," tekannya.
Sementara itu, di media sosial memang tengah ramai beredar cuplikan ceramah dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq berdurasi 40 detik.
Dalam video yang diambil dari Front TV itu, Habib Rizieq berceramah tentang ketidakinginannya peristiwa di Prancis terjadi di Indonesia. Di mana dalam peristiwa itu, seorang yang diduga menghina nabi harus mengalami nasib nahas, yaitu dibunuh dengan bagian kepala terpenggal.
Atas alasan itu, Habib Rizieq meminta aparat kepolisian untuk memproses setiap ada laporan yang masuk tentang penghinaan nabi, ulama, dan agama.
"Minta tolong kalau ada laporan, penista-penista agama proses dong," tuturnya.
Habib Rizieq melanjutkan, jika tidak diproses, maka dia meminta polisi untuk tidak menyalahkan umat Islam yang kemudian bergerak sendiri memproses penghinaan pada nabi, ulama, dan agama tersebut.
"Kalau tidak diproses jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya ditemukan di jalan," tegasnya.
Ceramah yang disampaikan Habib Rizieq tentu mirip dengan apa yang diinggung oleh Alissa Wahid. (RMOL)
COMMENTS