KONFRONTASI-Lima seorang santri putri di lembaga Pondok Pesantren (Ponpes) Annidhomiyah, di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, meninggal akibat tertimbun longsor pada Rabu (24/2) pukul 00.30 WIB dini hari. Satu lainnya mengalami cedera.
Kelima santri tersebut antara lain Robiatul Natwiyah (14), warga Sampang; Santi (14), warga Jember; Nabila (13) warga Sumenep; Nor Aziziah (13), warga Jember; Sitti Qomariah (17), warga Jember. Sementara, satu santri lainnya, Nurul Qomariah (15), mengalami patah tulang.
Kepala Polsek Pasean Iptu Togiman mengatakan kelima santri meninggal akibat tertimpa bagian bangunan yang dihuni sedikitnya 47 orang santri putri. Posisi bangunan itu berada di sekitar tebing dengan tinggi kurang lebih 30 meter.
"Kami langsung melakukan evakuasi didampingi sejumlah tenaga medis, dan masyarakat untuk menolong korban," kata Iptu Togiman dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/2).
Pasca-peristiwa itu, jenazah lima santri dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
Terpisah, Amin (53), tokoh masyarakat lokal, mengatakan ada kesulitan evakuasi terhadap tiga dari lima korban itu. Pemicunya, selain padam lampu, adalah curah hujan yang tinggi.
Di samping itu, sebagian puing bangunan gedung yang masih berdiri sempat roboh dan mengancam tim SAR.
"Tiga korban ini ditimbun tanah. Jadi kami dengan masyarakat sekitar dan para santri langsung bergegas ke lokasi untuk menyelamatkan santri lain," ungkapnya.
Pengasuh Pesantren K. Muhaidi, usai menerima beberapa pihak yang ikut berbela sungkawa, berterimakasih kepada tim evakuasi.
Ditemukan, 19 Orang Meninggal
"Kami mengucapkan terima kasih telah ikut berpartisipasi menolong anak asuh kami," singkatnya.(mr/cnn)
COMMENTS