JAKARTA-Setelah membantu mengatasi masalah kelaparan anak, Angelina Jolie kini menyoroti kekerasan terhadap anak selama masa pandemi virus corona. Anak-anak mungkin tidak lebih rentan terhadap virus itu dibandingkan dengan lansia, tapi mereka sangat rentan terhadap dampak sekunder pandemi.
Hal tersebut diungkapkan Angelina dalam artikel terbaru majalah Time. Ia mengatakan bahwa pandemi membuat anak-anak terisolasi dari jaringan pendukung sehingga sulit mencari bantuan ketika mengalami kekerasan di rumah.
"Bukan saja anak-anak kehilangan jaringan dukungan. Lockdown juga berarti lebih sedikit perhatian orang dewasa terhadap situasi mereka. Dalam kasus-kasus kekerasan terhadap anak, layanan perlindungan anak paling sering dipanggil oleh pihak ketiga seperti guru, pembimbing, setelah koordinator program sekolah dan pelatih," kata dia, seperti dilansir Harper's Bazaar, Jumat, 10 April 2020.
Pembatasan aktivitas telah mengakibatkan hilangnya pekerjaan dan ketidakamanan ekonomi, meningkatnya tekanan dan ketidakpastian bagi banyak keluarga. Kondisi ini menyebabkan banyak orang tua mengalami stres.
"Kita tahu bahwa stres di rumah meningkatkan risiko kekerasan dalam rumah tangga, baik di negara maju atau di kamp pengungsi," ujar duta PBB untuk pengungsi, kekerasan seksual, dan konservasi ini.
Aktris peraih Oscar itu meminta masyarakat memanggil keluarga atau teman, terutama di mana kita mungkin memiliki kekhawatiran bahwa seseorang rentan.
"Kita dapat mendidik diri sendiri untuk mengenali tanda-tanda stres dan kekerasan dalam rumah tangga, lalu tahu apa yang harus diwaspadai dan seberapa serius untuk mengambil itu. Kita dapat mendukung tempat perlindungan kekerasan domestik. "
Angelina Jolie baru-baru ini menyumbangkan US$ 1 juta atau sekitar Rp 16 miliar untuk No Kid Hungry guna membantu mengatasi kelaparan anak akibat pandemi corona.(mr/tmp)
COMMENTS