JAKARTA-Penyebaran virus corona atau Covid-19 benar-benar membuat ekonomi dunia termasuk Indonesia terhantam di tahun ini. Pemerintah mengeluarkan skenario terbaru soal pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan skenario terberat dari pertumbuhan ekonomi tahun ini adalah minus 0,4%.
“KSSK (Komite Stabilitas Sektor Keuangan) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini turun jadi 2,3% dan lebih buruk bisa negatif 0,4%. Sehingga kondisi ini menyebabkan penurunan kegiatan ekonomi dan berpotensi menekan lembaga keuangan karena kredit tidak bisa dibayarkan dan perusahaan alami kesulitan dari revenue,” tutur Sri Mulyani yang juga Ketua KSSK, Rabu (1/3/2020).
Menurut Sri Mulyani, ancaman stabilitas keuangan menjadi sangat nyata dalam kondisi sekarang. Penurunan pertumbuhan ekonomi ini karena konsumsi rumah tangga turun, demikian juga dengan investasi.
Karena itu KSSK dipimpin Sri Mulyani akan mencegah skenario terberat ini tidak akan terjadi. Pemerintah dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengubah Undang-Undang (Perpu) No.1 Tahun 2020 yang berisi sejumlah stimulus ekonomi menghadapi penyebaran Covid-19.
Bukan Menkeu Terbaik
Ichsanuddin Noorsy menganggap pernyataan yang disampaikan Menteri Sri Mulyani merupakan sebuah pengakuan bahwa dirinya bukanlah Menteri Keuangan terbaik yang selama ini dibanggakan oleh pemerintah.
"Lempar handuk dia istilahnya udah lah gua gak bisa lebih baik lagi gitu, udah nyerah dia. Berarti secara tidak langsung dia mengakui bahwa dia bukan Menteri Keuangan terbaik," ucap Ichsanuddin Noorsy dilansir RMOL, Rabu (1/4).
Selain itu kata Ichsanuddin, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia tidak memiliki uang. Bahkan, pemerintah pun juga dianggap telah melawan etika publik.
"Ketika dia meminta donasi masyarakat, sesungguhnya dia melawan etika publik dan secara bersamaan dia memberitahu bahwa pemerintah enggak punya duit. Gak punya duit untuk mengatasi corona, gitu. Jadi istilah anggarannya tidak ada alokasi," tegas Ichsanuddin.[mr/akt/rm]
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan skenario terberat dari pertumbuhan ekonomi tahun ini adalah minus 0,4%.
“KSSK (Komite Stabilitas Sektor Keuangan) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini turun jadi 2,3% dan lebih buruk bisa negatif 0,4%. Sehingga kondisi ini menyebabkan penurunan kegiatan ekonomi dan berpotensi menekan lembaga keuangan karena kredit tidak bisa dibayarkan dan perusahaan alami kesulitan dari revenue,” tutur Sri Mulyani yang juga Ketua KSSK, Rabu (1/3/2020).
Menurut Sri Mulyani, ancaman stabilitas keuangan menjadi sangat nyata dalam kondisi sekarang. Penurunan pertumbuhan ekonomi ini karena konsumsi rumah tangga turun, demikian juga dengan investasi.
Karena itu KSSK dipimpin Sri Mulyani akan mencegah skenario terberat ini tidak akan terjadi. Pemerintah dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengubah Undang-Undang (Perpu) No.1 Tahun 2020 yang berisi sejumlah stimulus ekonomi menghadapi penyebaran Covid-19.
Bukan Menkeu Terbaik
Ichsanuddin Noorsy menganggap pernyataan yang disampaikan Menteri Sri Mulyani merupakan sebuah pengakuan bahwa dirinya bukanlah Menteri Keuangan terbaik yang selama ini dibanggakan oleh pemerintah.
"Lempar handuk dia istilahnya udah lah gua gak bisa lebih baik lagi gitu, udah nyerah dia. Berarti secara tidak langsung dia mengakui bahwa dia bukan Menteri Keuangan terbaik," ucap Ichsanuddin Noorsy dilansir RMOL, Rabu (1/4).
Selain itu kata Ichsanuddin, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia tidak memiliki uang. Bahkan, pemerintah pun juga dianggap telah melawan etika publik.
"Ketika dia meminta donasi masyarakat, sesungguhnya dia melawan etika publik dan secara bersamaan dia memberitahu bahwa pemerintah enggak punya duit. Gak punya duit untuk mengatasi corona, gitu. Jadi istilah anggarannya tidak ada alokasi," tegas Ichsanuddin.[mr/akt/rm]
COMMENTS