JAKARTA- Beberapa fenomena suara atau dentuman aneh terdengar dari langit. Fenoman ini bahkan hampir terjadi di beberapa wilayah diseluruh dunia. Beberapa fenomena tetap menjadi misteri selama bertahun-tahun dan belum diketahui darimana mereka berasal.
Suara-suara tersebut memiliki frekuensi yang sangat rendah hingga sangat keras. Berikut beberapa fenomena suara aneh yang belum bisa dijelaskan secara ilmiah, seperti dikutip dari laman Cosmos Magazine, Minggu (12/4/2020).
1. Hum
Hum merupakan suara frekuensi rendah yang telah terdengar di beberapa wilayah. Suara ini pertama kali ditemukan pada 1960 dari Kanada hingga Mexico, Skotlandia, dan Selandia Baru.
Sebagian besar yang mendengarnya mengatakan itu terdengar seperti mesin truk, umumnya terdengar lebih keras di malam hari. Suara aneh tersebut lebih sering terdengar di pedesaan dan pinggiran kota daerah.
Sebuah studi oleh geoscientist David Deming, dari University of Nebraska, menunjukkan Hum mungkin sebenarnya adalah hasil dari transmisi radio Very Low Frequency (VLF) yang digunakan oleh kekuatan militer. Penelitian lain menunjukkan bahwa Hum berasal dari fenomena terestrial atau geologis alami. Ini adalah fakta yang dipelajari dengan baik bahwa hewan tampaknya dapat memprediksi gempa bumi, jadi mungkin beberapa manusia memiliki mekanisme yang sama.
2. Skyquake
Skyquake menyerupai suara ledakan dari langit, namun bukan guntur. Suara misterius ini pernah terdengar di Sungai Gangga di India ke Laut Jepang.
Para ilmuwan telah menemukan beberapa kemungkinan penyebabnya. Suara seperti ledakan mungkin disebabkan oleh ombak besar yang menabrak tebing. Kemungkinan lainnya yakni meteor yang menghasilkan ledakan sonik saat melaju cepat ke atmosfer.
3. Paus 52-Hertz
Suara ini kerap kali dijuluki panggilan paus paling kesepian di dunia. Suara ini pernah terdengar di Pasifik Utara pada 1992.
Namun suara paus dengan frekuensi 52Hz ini cukup berbeda dengan paus kebanyakan. Suara paus biasanya lebih tinggi antara 10–39 Hz dan paus sirip dengan kecepatan 20 Hz.
Para ilmuwan berspekulasi itu berasal dari hewan yang mungkin cacat atau hibrida seperti keturunan paus biru dan paus sirip.
4. Upsweep
Upsweep terdenfar seperti suara yang menyapu berulang kali ke atas seperti lolongan yang tidak wajar, dari frekuensi rendah ke frekuensi tinggi. Ini pertama kali terdeteksi di lautan Pasifik pada tahun 1991 oleh array hidrofon otonom dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA).
Menariknya, itu berubah sepanjang tahun, memuncak pada musim semi dan musim gugur, meskipun para ilmuwan tidak yakin apakah ini disebabkan oleh perubahan sumber atau perubahan lingkungan yang dilalui suara.
Upsweep memiliki penjelasan yang masuk akal tetapi masih belum dikonfirmasi yakni gunung berapi bawah laut. Diperkirakan suara itu mungkin hasil dari lava panas yang mengalir ke air laut yang dingin. Meskipun masih dapat dideteksi, level Upsweep perlahan-lahan menurun sejak penemuan awalnya.(mr/okz)
COMMENTS