JAKARTA - Zoom memberikan pengguna pilihan untuk memilih wilayah geografis pusat data mulai 18 April 2020. Adapun beberapa wilayah pusat data yang dapat dipilih di antaranya Australia, Kanada, China, Eropa, India, Jepang, Hongkong, Amerika Latin, dan Amerika Serikat. Namun, kebijakan baru tersebut hanya berlaku bagi pengguna premium. Untuk pengguna gratis, pusat datanya hanya terbatas berpusat di China.
Dikutip dari laman CBR Online, Rabu (15/4/2020) langkah tersebut dilakukan setelah adanya masalah keamanan pada platform Zoom. Bahkan beberapa perusahaan seperti Google dan SpaceX telah melarang karyawannya untuk menggunakan aplikasi tersebut.
Masalah keamanan yang dihadapi seperti kebocoran data, kesulitan enkripsi, dan lalu lintas pada server China. Selain memberikan pengguna pilihan pusat data, awal bulan ini Zoom juga menambahkan tombol keamanan dengan banyak fitur yang dapat dikontrol oleh pengguna. Beberapa fitur di antaranya termasuk menyembunyikan ID rapat dan mengunci rapat untuk mencegah penyusup masuk.
Zoom bahkan merekrut mantan kepala keamanan Facebook dan Yahoo untuk mengatasi masalah keamanan di perusahaannya.(mr/okz)
COMMENTS