Rizal Ramli: Regulasi Era Gus Dur Biasa Aja, Tapi Ekonomi Bisa Tumbuh Dari Minus 3 Persen ke 4,5 Persen

 JAKARTA - Cara meningkatkan daya beli masyarakat menjadi faktor penting dalam mendongkrak laju ekonomi di Indonesia, bukan sebatas membuat regulasi baru.

Setidaknya pesan itu yang disampaikan ekonom senior DR. Rizal Ramli dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne bertajuk "Setahun Jokowi-Maruf: Dari Pandemi sampai Demonstrasi", Selasa (20/10).

Mulanya, Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu mengurai dampak buruk dari kebiasaan pemerintah berutang. Utang pemerintah sudah sangat besar, sehingga untuk membayar bunganya saja harus meminjam lagi.

"Setiap pemerintah menerbitkan SUN (surat utang negara), dana publik tersedot. Setiap kali pemerintah menerbitkan SUN, sepertiga likuiditas tersedot," terangnya.

Tidak hanya itu, utang tersebut juga berdampak pada pertumbuhan kredit yang memble di angka 6 persen. Padahal kalau situasi normal, laju pertumbuhan kredit harus di angka 15 persen.

"Oktober hanya 3 persen. Jadi tidak ada likuiditas. Itu lah yang memukul daya beli, bukan hanya regulasi," tegasnya.

Rizal Ramli paham bahwa regulasi juga penting dan keberadaan birokrat "brengsek" yang memeras pengusaha memang harus dibenahi. Tapi hal tersebut bukan satu-satunya kunci keberhasilan pertumbuhan ekonomi.

Dia lantas mencontohkan prestasi ekonomi era Gus Dur. Di mana ekonomi bisa melesat lebih dari 7 persen hanya dalam hitungan 21 bulan. Padahal, tidak ada konsen membenahi regulasi.

"Saya era Gus Dur regulasi biasa-biasa saja. Ekonomi masuk. Kita minus 3 persen, 21 bulan kita naikin ke 4,5 persen," jelasnya.

Beragam cara dilakukan pemerintah kala itu. Bahkan, Rizal Ramli meminta Moeldoko mengingat bahwa gaji ABRI sempat dinaikan 125 persen era Gus Dur. Selain itu, masalah kredit usaha juga dibenahi sehingga retail bisa hidup.

"Poin saya adalah, betul kita paling brengsek dalam regulasi, tapi apakah solusinya bikin UU 900 halaman. Nanti bikin PP-nya ada 500 halaman. Siapa bisa baca itu," tanyanya.

"Yang ada nanti pengusaha mau masuk Indonesia harus sewa lawyer untuk pelajari UU-nya," demikian Rizal Ramli. (RMOL)



COMMENTS

Nama

EKBIS,627,ENGLISH,76,FEED,52,FOKUS,267,GLOBAL,1236,HIBURAN,402,INTERNASIONAL,1,IPTEK,523,NASIONAL,2321,OLAHRAGA,394,OPINI,153,PROMOTE,1,RAGAM,1990,RELIGI,55,
ltr
item
WEB: Rizal Ramli: Regulasi Era Gus Dur Biasa Aja, Tapi Ekonomi Bisa Tumbuh Dari Minus 3 Persen ke 4,5 Persen
Rizal Ramli: Regulasi Era Gus Dur Biasa Aja, Tapi Ekonomi Bisa Tumbuh Dari Minus 3 Persen ke 4,5 Persen
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKH4V5-lDYyYXpOHjYUS5EGDrqe0qNltelk8yL9ABV3kK3Nd32XyA9stZxHfBEXhXeUudbo4fUtWHOz37atp4KBJkcRdNQY9zKWu-4jdYA4GPDz-PyA9QYUW83GRtiKCwtRdz3YSimtL4/w640-h316/870623_08144021102020_rizal_raml_i_oke.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKH4V5-lDYyYXpOHjYUS5EGDrqe0qNltelk8yL9ABV3kK3Nd32XyA9stZxHfBEXhXeUudbo4fUtWHOz37atp4KBJkcRdNQY9zKWu-4jdYA4GPDz-PyA9QYUW83GRtiKCwtRdz3YSimtL4/s72-w640-c-h316/870623_08144021102020_rizal_raml_i_oke.jpg
WEB
https://web.konfrontasi.com/2020/10/rizal-ramli-regulasi-era-gus-dur-biasa.html
https://web.konfrontasi.com/
https://web.konfrontasi.com/
https://web.konfrontasi.com/2020/10/rizal-ramli-regulasi-era-gus-dur-biasa.html
true
3749342254488479250
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By HOME PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy