KONFRONTASI-Presiden Kais Saied harus segera mundur jika tidak ingin mengembalikan Tunisia ke tatanan konstitusional.
Begitu yang dikatakan oleh mantan Menteri Luar Negeri Rafik Abdessalem, sekaligus pemimpin Partai Ennahdha, dalam sebuah seminar yang diadakan di Istanbul, Turki pada Selasa (23/11).
"Presiden tidak memiliki penutup politik dan populer untuk mendukungnya. Karena itu, dia meminta dialog nasional untuk keluar dari krisis," ujar Abdessalem, seperti dikutip Anadolu Agency.
Dia juga mengatakan setelah langkah-langkah yang diambil oleh Saied membuat kondisi hidup menjadi lebih rumit, pendapatan negara ditarik, pengangguran meningkat, harga naik, sehingga negara dalam krisis.
Tunisia telah berada dalam cengkeraman krisis politik yang mendalam sejak Presiden Kais Saied menggulingkan pemerintah, menangguhkan parlemen, dan mengambil alih otoritas eksekutif pada 25 Juli.
Sejumlah pihak menggambarkan langkah-langkah tersebut sebagai "kudeta". Abdessalem mengatakan jumlah lawan presiden di Tunisia meningkat menuntut peta jalan bagi parlemen untuk melanjutkan pekerjaan, serta bagi negara untuk kembali ke konstitusi dan melakukan pemilihan.(mr/rm)
COMMENTS