KONFRONTASI- Tokoh nasional Rizal Ramli (RR) menyatakan prihatin dengan kenaikan UMP (Upah Minimum Provinsi) yang rata-rata hanya 1,09%, dan hal itu betul-betul tidak manusiawi dan bertentangan dengan upaya mempercepat pemulihan ekonomi. ''Kenaikan UMP rata rata hanya 1,09% betul -betul tidak manusiawi dan bertentangan dengan upaya mempercepat pemulihan ekonomi.'' kata RR.
Menurut RR, ketika ekonomi melambat, justru UMP harus dinaikkan diatas intlasi. ''Agar daya beli meningkat & ekonomi cepat pulih. Toh UU Omni Cilaka telah diputuskan inkonstitutional,'' kata RR, Menko Ekuin Presiden Gus Dur
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengumumkan rata-rata kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2022 sebesar 1,09 persen. Jauh dari tuntutan asosiasi buruh yang meminta 10 persen. Ibarat kata, realita dan ekspektasi upah 1 banding 10.
Analis Ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Tadjuddin Noer Effendi sangsi dengan klaim dan bocoran besaran rata-rata UMP 2022 dari pemerintah yang cuma 1,09 persen. Menurutnya, angka ini terlalu kecil.
"Yang perlu dipertanyakan adalah angka 1,09 persen ini dapatnya dari mana?" ucap Tadjuddin kepada CNNIndonesia.com.
Tadjuddin Noer Effendi menduga angka ini cuma berdasarkan tingkat inflasi yang menjadi salah satu indikator dalam formula penyusunan upah minimum. Kalaupun benar, sambung dia, angkanya terlalu kecil karena tingkat inflasi secara tahunan sampai Oktober 2021 sudah 1,66 persen.
COMMENTS