Pergantian itu menjadi sorotan banyak pihak, tak saja terkait personalnya namun posisi jabatan tersebut dikaitkan dengan agenda besar bangsa negara ini yakni Pilpres yang rencananya akan berlangsung pada Tahun 2024.
Sehingga terpilihnya Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI dan Jenderal Dudung Abdurachman sebagai KSAD tak luput dari spekulasi banyak pihak. Hal itu bagi penulis merupakan hal wajar, sebab memang posisi itu sangat strategis atas terselenggaranya Pilpres serta hasilnya.
Akan tetapi ada hal lain yang sebetulnya menjadi variabel penting bagi terlaksananya agenda Nasional Pilpres 2024 serta perubahan nasional, yaitu situasi keamanan nanti di tahun 2024 nanti.
Akan tetapi keadaan keamanan tidak saja dalam bentuk ancaman fisik semata namun diluar itupun menjadi hal penting, misalnya ancaman Covid-19.
Kenyataannya perkembangan covid-19 hingga hari ini belum bisa diprediksi oleh banyak pihak terkait dalam negeri juga internasional.
Hal itu disampaikan oleh mantan aktivis Mahasiswa UI dan tokoh Peristiwa MALARI, 15 Januari, Tahun 1974, dr. Hariman Siregar, dalam suatu diskusi rutin bertajuk Diskusi Rebon InDemo (Indonesia Democracy Monitor), yaitu suatu Diskusi dan Kajian para Aktivis, Pemerhati, Tokoh, dan Masyarakat lintas generasi, yang telah berlangsung lama sejak tahun 2000.
Bahwa kita semua tidak bisa tahu bagaimana keadaan dan perkembangan covid-19 kedepan. Bagaimana pun Covid telah membuat banyak perubahan (new normal) dan dampaknya mengena kesemua aspek kehidupan manusia, termasuk sosial politik, ekonomi, ujar Hariman via Zoom Meeting, Rabu malam, 17/11/2021
Oleh karenanya, Hariman soroti soal bagaimana penanganan Petugas terkait antisipasi dan perkembangan virus kedepan. Kita lihat bagaiman Rusia, Belanda dan negara di benua Eropa juga Amerika, saat ini masih kewalahan atasi wabah ini. Apakah karena keadaan cuaca atau musim di negaranya atau hal lain, pastinya belum ada satu jawaban yang pasti.
Hariman pun memuji masyarakat kita hebat, mereka mau beradaptasi dengan berbagai aturan protokol, salah satunya melakukan vaksin dan melakukan pola hidup sehat. Akibatnya kenyataan itu buahkan hal positif, dan dari data pihak terkait menunjukkan penderita Covid kian melandai, bahkan dibeberapa wilayah sudah nol.
Karenanya ia sangat berharap, dimulai dari kita-kita para aktivis tetap mau menjaga kesehatannya masing-masing, dan saling membantu sesama bagi yang mampu.
Ditanya soal upaya Pemerintah, Hariman sampaikan bahwa dari keadaan ini kita tetap waspada, jangan terlena, khususnya kita perhatikan betul di hari raya nasional nanti, yang sebentar lagi akan memasuki hari Natal dan Tahun Baru 2022.
Jelang akhir diskusi, aktivis senior ini ingatkan bahwa kita sudah punya beberapa pengalaman, yaitu awal pandemi tahun 2020, pertengahan pandemi serta bulan Juni 2021 lalu, dimana banyak kawan, kerabat, saudara kita yang wafat akibat Covid mematikan ini. Oleh karena para ilmuwan kesehatan dunia juga belum bisa pastikan Covid ini termasuk para ahli virus di RRC dan Amerika, maka diperlukan kewaspadaan dan tetap menjaga kesehatannya masing-masing, tutup Hariman Siregar.
“Saking belum bisa diprediksi perkembangan virus ini, Amerika pun berikan resep pembuatan pfizer sebagai obat generiknya kepada negara-negara yang membutuhkan, guna hadapi virus Covid yang belum bisa diprediksi kedepannya,” tutup Hariman Siregar.
(Laporan Agusto Sulistio, Jalurdua.com)
COMMENTS