WASHINGTON- Jelang kesepakatan nuklir Iran yang akan kembali di bahas pada 29 November 2021, militer AS mengeluarkan pernyataan provokatif. Komandan United States Central Command (USCENTCOM) Jenderal Kenneth McKenzie mengatakan, Teheran telah mendekati kemampuan untuk memproduksi senjata nuklir.
"Sekarang mereka sudah sangat dekat (memproduksi senjata nuklir). Saya pikir mereka lebih senang keluar dari kesepakatan," kata McKenzie dalam wawancara dengan Time, Rabu (24/11/2021).
Dia mengatakan, Presiden AS Joe Biden memang telah mengatakan bahwa Iran tak akan memiliki senjata nuklir. AS pun menyerahkan kelanjutan kesepakatan nuklir Iran yang tertuang dalam program Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) kepada para diplomat yang akan duduk bersama dalam kesepakatan.
Meski demikian, pihak militer AS tetap menyiapkan "opsi B" untuk mengantisipasi kemungkinan kesepakatan tersebut gagal, termasuk aksi militer. Mereka meyakini kemampuan Iran dalam memperkaya uranium saat ini telah semakin meningkat.
"USCENTCOM punya banyak rencana untuk dilakukan, jika diperintahkan," katanya.
Berdasarkan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran telah mampu melakukan pengayaan uranium hingga 60 persen, mendekati 90 persen yang menjadi bahan untuk membuat senjata nuklir. Namun menurut McKenzie, Iran hingga saat ini belum membuat standar desain untuk hulu ledak nuklir.
Namun Iran memiliki 3.000 rudal balistik yang telah terbukti memiliki kemampuan menyerang target dengan presisi. Pada Januari 2020, Iran meluncurkan rudal balistik buatan dalam negeri yang sukses menghantam dua pangkalan militer AS di Irak.
"Selama tiga hingga lima tahun terakhir Iran telah membangun platform rudal balistik yang sangat mumpuni," kata McKenzie. [ind]
COMMENTS