KONFRONTASI-
Alasan SMI harus dicopot
1. Kinerja penerimaan pajak terus merosot. Tax ratio, rasio penerimaan pajak dibandingkan output ekonomi (PDB), di bawah SMI anjlok terus di bawah 10 persen selama beberapa tahun terakhir. padahal standar negara maju di Asia saja tax ratio nya sekitar 20-an persen. Lebih jauh tertinggal lagi bila dibandingkan dengan negara Eropa yang rata-rata tax ratio 30-an persen.
2. Utang terus membengkak dengan bunga tinggi. Alasan pemerintah terus menarik utang karena penerimaan pajak rendah. Padahal sudah dibahas sebelumnya bahwa penerimaan pajak rendah karena SMI juga. Artinya bila SMI terus menjabat, dipastikan pemerintah akan terus menarik utang dengan bunga yang tinggi. Saking tingginya bunga utang Indonesia (7%), besarnya sampai 2-3 % di atas negara-negara peers di ASEAN seperti Filipina dan Vietnam.
3. Karena cicilan bunga utang semakin tinggi dari tahun ke tahun (tahun 2022 Rp 400 triliun), maka anggaran APBN untuk sektor lain yang menurut SMI kurang penting terpaksa dipotong. Termasuk yang dipotong tentu saja adalah anggaran kegiatan MPR. Hal ini lah salah satunya yang meyasar pada kemarahan para pimpinan di MPR tersebut.
Jadi selama berada di bawah SMI Indonesia akan terus berada di "lingkaran setan" ini: penerimaan pajak rendah dan utang membengkak dengan bunga tinggi.
Jokowi harus mencari Menteri Keuangan baru yang sanggup meningkatkan penerimaan pajak sehingga mengurangi beban utang, dan kalaupun masih harus berutang dengan bunga yang lebih rendah 2-3% dari bunga saat ini.
(CNN/konf/sumber2)
COMMENTS