KONFRONTASI-Perhelatan “Kongres Ekonomi Umat Ke-2 Majelis Ulama Indonesia” tahun ini jadi sangat menarik karena ada “dialektika” politik tingkat tinggi antara orang No 1 dan ekonom No 1 di negeri ini, antara Joko Widodo vs Rizal Ramli.
Katanya, dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, ia optimistis
Indonesia akan segera menjadi pusat ekonomi syariah. Belum puas nebar
optimisme, Presiden Widodo meyakinkan publik bahwa kelak, pada 2040-2045
pendapatan per kapita rakyat Indonesia kurang lebih 23.000-27.000 (dolar AS).
Keesokan harinya (11/12/2021), di tempat dan forum yang sama, DR
Rizal Ramli, ekonom No 1 Indonesia yang juga pemimpin gerakan masyarakat sipil,
menyindir pernyataan orang No 1 di Indonesia itu.
“Kalau ini mah PHP aja kali. Jangan ngibul kebablasan di forum mulia MUI dong,’’ kata Menko Ekuin era pemerintahan Gus Dur ini.
Sindiran Rizal Ramli bahwa Joko Widodo hanya PHP (pemberi harapan
palsu) terkait pernyataan pendapatan per kapita rakyat Indonesia AS$
23.000-27.000 pada 2040-2045 tentu saja berdasarkan fakta yang nyata.
Tahun lalu saja (2020) pendapatan per kapita kita anjlok dari AS$
4.050 (2019) menjadi hanya AS$ 3.870. Untuk melipatgandakan pendapatan menjadi
6-7 kalinya, tentu harus kerja ekstra super keras, dengan pembenahan bukan
hanya di sektor ekonomi, tapi di banyak sektor, yang saat ini kesemuanya itu sungguh-sungguh
kedodoran.
Ini Bocoran Adhie Massardi
Menurut Adhie M Massardi, kalau Presiden Joko Widodo
sungguh-sungguh ingin merealisasikan apa yang dikatakannya di forum Ekonomi MUI
itu, sehingga bisa membuat Rizal Ramli tersipu-sipu, mudah saja. Memang benar,
untuk mencapai angka AS$ 23.000-27.000 pada 2040-2045 itu perekonomian kita
harus tumbuh 7,5 sampai 8,5 persen setiap tahun, secara konstan. Dan itu harus
dimulai pada 2022 yang tinggal menghitung hari.
“Ini memang seperti film mission
impossible alias 100% PHP,” kata Adhie.
Tapi, kata jubir presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini,
kalau Joko Widodo 100% ingin melaksanakan apa yang dikatakannya, ia akan
memberikan bocoran ide. Tidak perlu harus membuat dia kerja keras seperti
digambarkan Rizal Ramli.
“Cukup Joko Widodo mengundurkan diri sebagai presiden, percepat
pilpres dengan presidential threshold
Nol (zero) Persen, dan perbaiki simtem pemilu dan seluruh jajaran KPU,”
katanya.
“Dengan demikian akan lahir pemimpin dengan integritas dan
kapasitas yang jelas, yang bukan tukang ngibul,” tegas Adhie.
Apabila ini terjadi, ada kepastian hukum dalam berbisnis. UU Cipta
Kerja meskipun masih berlaku hingga dua tahun ke depan, tapi karena sudah
dinyatakan inkonstitusional oleh Mahkamah Konstitusi, pasti bikin investor
ketar-ketir.
Selanjutnya, dengan kepemimpinan yang lebih bermoral dan demokratis
serta memahami persoalan bangsa, akan membuat “buzzeRp” yang selama ini mendapat
angin untuk menciptakan keadaan sosial eksplosif, akan terkubur. Sehingga
masyaraat akan kembali hidup akur.
“Jadi cukup dengan menyatakan mundur sebagai presiden, insya Allah
apa yang dianggap sebagai PHP-Joko Widodo akan jadi kenyataan, dan ini bisa
membuat Rizal Ramli tersipu-sipu,” kembali Adhie menegaskan. Anda sepakat?
COMMENTS