Transisi energi ala Indonesia: Balada Solar campur minyak Sawit?

Salamuddin Daeng


OPINI-Sawit telah mendapat banyak pembatasan  dalam perdagangan internasional, namun masih di tidak ada larangan di berbagai negara, alasannya climate change, karena sawit dipandang sebagai sumber utama pemicu deforestasi di Indonesia sebagai produsen dan eksportir sawit terbesar di dunia.

Indonesia telah lama ditekan soal kebun sawit tidak hanya oleh pihak komunitas internasional Eropa terutama namun juga oleh negara negara tetangga, alasannya kebakaran hutan yang makin meluas sengaja atau tidak sengaja. Banyak yang terganggu dan sakit akibat dari kebakaran hutan. 

Sehingga dorongan utama bagi transisi energi di Indonesia adalah memulihkan hutan dari sebab sawitisasi dan pertambangan lainnya. Sehingga Indonesia diangkat menjadi salah satu pimpinan dari COP 26 berkaitan dengan deforestasi. Kerusakan hutan disebutkan menyumbangkan 60 persen emisi Indonesia. Sisanya dari sektor lain yakni BBM dan listrik. 

Namun agak aneh memang muncul ide untuk mencampur sawit dengan solar sebagai bahan bakar. Dua duanya memang dikategorikan sebagai energi yang tak ramah lingkungan . Sawit sebagai sumber deforestasi dan solar sebagai bahan bakar yang sangat polutif. 

Ide menjadikan sawit sebagai bahan bakar ini terus berlanjut walaupun presiden Jokowi mengetuai G20 presidency dan pimpinan COP 26 dalam urusan deforestasi. Kelanjutan dari B20 ke B30 dan seterusnya.  Bahkan kilang Cilacap sebagai kilang terbesar di Indonesia akan memproduksi bahan bakar 100 persen sawit atau B100. Kilang Cilacap meledak dua kali dan satu kelak kebakaran kapal temgket di penunjangnya. Belum ada yang menghubungkan ledakan ini dengan modifikasi kilang untuk memproduksi B100. 

Terakhir Sri Mulyani menggugat belanja transisi energi Pertamina yang tidak transparan. Belum tau arah serangan menteri keuangan ini kepada Pertamina. Apalah transisi energi ini dibiayai APBN? Atau ada masalah lain yang membawa konsekuensi kepada APBN? Tampaknya transisi energi ini akan menjadi masalah berkesinambungan di Pertamina. Pilih sawit atau solar atau menghentikan keduanya. Selamat bekerja

UANG KOTOR, POLITUSI KOTOR, ENERGI KOTOR, WIPE OUT !
KEMBALIKAN INDONESIA PUSAKA


Setelah pandora Papers diumumkan, terkuak lah ratusan pejabat publik di seluruh dunia menyimpan uang kotor mereka di surga pajak, uang hasil menjarah kekayaan ekonomi seluruh bangsa di dunia oleh para politisi kotor. Mereka yang sangat lancang menggunakan kekuasaan untuk berbisnis, bahkan tanpa tedeng aling  membisniskan kebijakan publik untuk kepentingan pribadi, bisnis PCR, obat dan alkes ditengah penderitaan umat manusia karena covid 19. Mereka tidak punya kebangsaan, kapitalistik serakah, medit, dan tak segan segan menggunakan cara haram dalam berbisnis. Beberapa diantara orang pejabat tersebut adalah elite politik Indonesia, dua diantaranya adalah yang paling berkuasa yakni menko perekonomian dan menko maritiim dan investasi.

Dunia tengah menerima konsekuensi besar oleh digitalisasi. Para penguasa bandit tidak mungkin lagi menyembunyikan harta haram mereka. Digitalisasi mengubah segalanya, menjadikan semua makin terbuka dan transparan. Digitalisasi mengubah segalanya dengan cepat, menusuk dengan pisau bermata ganda, satu sisi menjadi jalur ekspansi atau penguasaan, namun menjadikan segalanya inclusive bagi semua orang, karena tidak ada satu orang pun di dunia yang sanggup menyembunyikan keinginannya lagi. 

Transparansi menghantam elemen pokok dari institusi lama yakni keuangan. Petro dolar. Sistem yang sangat tertutup yang dikendalikan segelintir elite, sistem yang memberikan otoritas kepada sekelompok elite untuk membuat uang dengan modal kertas dan tinta, dan semua manusia harus membeli uang mereka dengan keringat darah dan air mata. Sistem yang sangat bias, timpang, telah dipatahkan oleh digitalisasi dengan seluruh perangkat keterbukaannya. Petro dolar tumbuh dan berkembang dari eksploitasi migas sebagai sumber energi dunia, dan bahan bakar fosil lainnya, menghabisi hutan, memberangus pohon pohon, menyedot isi perut bumi lalu membuang emisi jutaan ton ke udara, mencemari lingkungan, membuat dunia penuh sesak dengan racun dan asap. Sistem yang menjadikan segelintir orang kaya raya dan menjadikan sebagian besar umat manusia menderita sakit, kelaparan, ketergantungan menjadikan penjajahan semakin dalam.

Hasilnya bencana, seluruh dunia telah menerima bencana. Tidak ada satu doktrin pun yang dapat membantah bahwa bencana adalah karena ulah manusia, yang membuat kerusakan di muka bumi.  Kerusakan besar dilakukan di negara terbelakang, pelakunya negara negara industri. Namun sekarang semua menerima dampak, bencana melanda seluruh dunia, menimpa semua orang. Bencana akan memaksa manusia siapapun untuk berubah, menghentikan semua yang kotor. Banjir  akan membersihkan semua kotoran, badai akan menyapu semua sampah, kebakaran akan melumat semua yang busuk. Gagasan besar mengatasi perubahan iklim adalah upaya kecil, adalah ikhtiar untuk memperbaiki diri dan memperbaiki keadaan. Ini adalah sebuah kesempatan untuk menghentikan orang orang merusak bumi hanya untuk memperkaya diri sendiri. Kejadian yang merupakan pemandangan nyata di depan mata bangsa Indonesia yang menyaksikan bagaimana negeri ini dikeruk dihisap lalu rusak seperti sekarang ini. Namun momentum perubahan yang super dinamis dialektis sekarang ini adalah memontum penting mengembalikan Indonesia pusaka. Indonesia climate super power. Indonesia yang bersih dari uang kotor, energi kotor, dan oligarki kotor.
_____________
Oleh : Salamuddin Daeng , pengamat ekonomi

COMMENTS

Nama

EKBIS,627,ENGLISH,76,FEED,52,FOKUS,267,GLOBAL,1236,HIBURAN,402,INTERNASIONAL,1,IPTEK,523,NASIONAL,2321,OLAHRAGA,394,OPINI,153,PROMOTE,1,RAGAM,1990,RELIGI,55,
ltr
item
WEB: Transisi energi ala Indonesia: Balada Solar campur minyak Sawit?
Transisi energi ala Indonesia: Balada Solar campur minyak Sawit?
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiPmanUZwxMtuLk5ZjS1Vty1NCVilaHETbovF-idkTPjQ-c1Bw8ScydpYpvurRclwPSqIGidATlvPmY3N1Ht3a_wVDarYVKDI939khKRbCSCJhB2PehA2InNSbV7K6VEMDTbtsCC0CuPOnxSmUhnmhKzQxWFo1JUoJ4nI6oJUy6iocMLIirvk7GOGhk=w640-h320
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiPmanUZwxMtuLk5ZjS1Vty1NCVilaHETbovF-idkTPjQ-c1Bw8ScydpYpvurRclwPSqIGidATlvPmY3N1Ht3a_wVDarYVKDI939khKRbCSCJhB2PehA2InNSbV7K6VEMDTbtsCC0CuPOnxSmUhnmhKzQxWFo1JUoJ4nI6oJUy6iocMLIirvk7GOGhk=s72-w640-c-h320
WEB
https://web.konfrontasi.com/2021/12/transisi-energi-ala-indonesia-balada.html
https://web.konfrontasi.com/
https://web.konfrontasi.com/
https://web.konfrontasi.com/2021/12/transisi-energi-ala-indonesia-balada.html
true
3749342254488479250
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By HOME PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy