Pencabutan masa tanggap darurat bencana wabah virus Corona ini ditetapkan melalui Surat Edaran Nomor 4431/1176/BPBD/2020 tentang Tindak Lanjut Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid19). Surat edaran ini diteken oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Disease di Kota Tangerang Herman Suwarman.
Kendati demikian, khusus untuk tempat hiburan dan rekreasi, Pemkot Tangerang meminta kepada para pengusaha agar tetap menutup usahanya hinngga waktu tidak ditentukan.
"Pemilik usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi untuk menutup tempat-tempat hiburan dan tempat rekreasi," tulis surat edaran itu, dikutip Selasa (31/3/2020).
Adapun tempat hiburan dan rekreasi yang dimaksud, yakni gelanggang olahraga/seni, arena permainan, spa panti pijat, taman rekreasi, karaoke, warnet/game online, dan jasa impresariat.
"Pemilik usaha makanan dan minuman itu untuk membatasi jam operasional, tutup pada pukul 21.00 WIB, dan tidak memberikan fasilitas makan minum di tempat". Poin penting selanjutnya, pendatang dilarang mudik ke kampung halama masing-masing.
Jika Pemkot Tangerang mencabut tanggap darurat bencana wabah Corona, beda halnya dengan Pemkot Tangsel yang malah memperpanjang masa tanggap darurat bencana Corona hingga Mei.
Wali Kota Airin Rachmi Diany tidak mau mengambil risiko, karena persebaran wabah Corona yang semakin luas di Tangsel. Bahkan telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 6 orang.
"Masa tanggap darurat wabah virus Corona di Tangsel diperpanjang hingga Mei 2020, sesuai dengan arahan dari BNPB dan gugus tugas penanggulangan wabah Corona, dibentuk hingga di tingkat RW," pungkasnya.(mr/snd)
COMMENTS