BEIJING-Seberapa pun jurus yang dikeluarkan China untuk menangkis tuduhan Amerika Serikat (AS), nyatanya negara yang dipimpin Donald Trump itu tetap bersikeras. AS tetap mendesak agar China mengakui bahwa ada rekayasa tentang laboratorium di Kota Wuhan.
Serangan itu jelas membuat China geram. Trump, yang telah melupakan janjinya untuk berdamai dengan China saat KTT G20 2020 lalu, ngotot ingin China mengakuinya.
Demikian juga dengan para politisi dan pejabat AS. Mereka beramai-ramai menuntut China, dari mulai terbuka soal data, rekayasa laboratorium, dan ujung-ujung meminta ganti rugi.
Pernyataan sejumlah pihak AS yang tidak berdasar itu membuat Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang kembali bersuara.
Ia meminta mereka menghentikan serangan dan menyalahkan China.
"Virus ini adalah musuh bersama bagi seluruh umat manusia dan dapat menyerang kapan saja, di mana saja. Seperti negara-negara lain, China juga korban, bukan pelaku, apalagi jadi kaki tangan Covid-19," kata Geng, dikutip dari Xinhua.
Langkah-langkah paling komprehensif dan ketat telah dilakukan China untuk mengatasi wabah virus corona. Geng mengibaratkan, apa yang dilakukan negaranya itu adalah pengorbanan luar biasa dan berkontribusi penting terhadap respons global.
"Komunitas internasional menjadi saksi dan memuji upaya dan kemajuan China," ujar Geng.
Geng meminta sudahi saling menyalahkan apalagi sampai harus meminta ganti rugi. Masyarakat internasional harus mengedepankan solidaritas dan bekerja sama, bukan saling menuduh atau menuntut kompensasi dan akuntabilitas.
Di ujung kesabarannya, Geng menyinggung soal wabah flu H1N1 di Amerika Serikat yang menyebar ke 214 negara pada 2009.
"Flu H1N1 mewabah di Amerika Serikat dan menyebar ke lebih dari 214 negara dan kawasan pada 2009, yang mengakibatkan hampir 200.000 kematian. Apakah ada yang meminta AS untuk memberikan kompensasi?" ujar Geng.
Begtu juga pada 1980-an, saat AIDS kali pertama ditemukan di Amerika Serikat dan menyebar ke seluruh dunia.
"Adakah yang meminta Amerika Serikat bertanggung jawab atas hal ini?" katanya lagi.
Geng meminta AS untuk mengubah perilaku dan memahami bahwa musuh mereka adalah virus, bukan China.
Ia berharap sudahi semua pertikaian. Ia mengharapkan semua saling melangkah bersama-sama. Pertikaian tidak menjadikan semuanya membaik atau mengembalikan yang hilang.
"Menyerang dan mendeskriditkan negara lain tidak akan bisa mengembalikan waktu dan nyawa yang hilang. Berhenti menyerang dan menyalahkan China tanpa alasan!" tegasnya. (mr/rm)
COMMENTS