KH Dr. Ahsin Wijaya dan Keluarga |
Menurutnya, Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di Mekah terus ke Madinah dan kemudian menyebar ke berbagai daerah, nah padahal setiap daerah itu sendiri kan logatnya saja berbeda-beda. Contoh di Indonesia sendiri ada logat jawa yang kalo membaca “Al hamdulillahi Robbil alamin” mengucapkannya “Alkamdulillahirabbil Ngaalamin”. Ada lagi Bali, Padang dan beberapa daerah lainya.
Nah pada periode Mekah ini bacaan Al-Quran dipopulerkan oleh Nabi dengan bahasa Quraisy, kemudian Periode Madinah (sesudah hijrah) muncul dispensasi Nabi untuk membaca Al-Quran dengan tujuh huruf. Periode penyebaran para sahabat ke berbagai wilayah kekuasaan Islam yang di sana bahasa dan logatnya juga berbeda. Setelah itu periode penyebaran pemahaman terhadap qiraatAl-Quran dalam komunitas umat Islam, disandarkan kepada para imam qurra, Periode qiraat tujuh yang dinisbatkan kepada tujuh imam merupakan representasi bacaan yang mutawatir. Lalu, Siapa saja Imam yang Tujuh itu?
Menurut beliau, diantara Imam yang Tujuh itu ada Imam Nafi, Imam Ibnu Katsir, Imam Abu Amr, Imam Ibnu Amir, Imam Ashim, Imam Hamzah, Imam Ali Al-Kisai. Itu semua adalah imam-imam qiraat:
1. Mazhab Madinah dinisbatkan kepada Imam Nafi’. Dua orang rawinya (yang dipilih oleh Ibnu Mujahid) adalah Qalun dan Warsy.
2. Mazhab Mekah dinisbatkan kepada Ibnu Katsir. Dua orang perawinya adalah Al-Bazzi dan Qunbul.
3. Mazhab Kufah 1 dinisbatkan kepada Imam Ashim. Dua orang perawinya adalah Hafs dan Syu’bah.
4. Mazhab Kufah 2 dinisbatkan kepada Imam Hamzah. Dua orang rawinya adalah Khalaf dan Khallad.
5. Mazhab Kufah 3 dinisbatkan kepada Imam Al-Kisai. Dua orang rawinya adalah Abu Haris dan Ad-Duri.
6. Mazhab Basrah dinisbatkan kepada Imam Abu Amr. Dua orang rawinya adalah Ad-Duri dan As-Susi.
7. Mazhab Syam dinisbatkan kepada Ibnu Amir. Dua orang rawinya adalah Hisyam dan Ibnu Zakwan.
Demikianlah secercah petikan wawancara redaksi KorMin Tazakka, Edi Buana dan Hares Adam Islahi dengan Pak KH Ahsin yang teduh.
COMMENTS