Nenek Meninggal di Becak, Sempat Dibawa ke Layanan Kesehatan Tapi Ditolak

TANGERANG-Seorang nenek meninggal di atas becak, diduga ditolak oleh pelayanan kesehatan.

Diwartakan Bantennews.co.id, Sabtu (25/4/2020), nenek tersebut diduga ditolak oleh pelayanan kesehatan Klinik YKS, Kelurahan Sukasari dan RSUD Kota Tangerang pada Rabu (22/4/2020) malam silam.

Peristiwa nenek meninggal di atas becak ini pun mendapat sorotan dari berbagai kalangan aktivis.

Saipul Basri Aktivis Sosial Tangerang mengatakan, jika Pemkot Tangerang manjadikan RSUD Kota Tangerang hanya khusus menangani pasien virus Covid-19, Dinas Kesehatan semestinya membuat edaran kepada seluruh rumah sakit swasta dan tempat layanan kesehatan yang ada di Kota Tangerang untuk melayani pasien yang menderita penyakit lainnya.

"Agar lebih memaksimalkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat kota Tangerang," ujar Saipul, Jumat (24/4/2020).

Bang Marcel sapaan akrabnya menegaskan salain diberikan edaran, dirinya meminta adanya tindakan tegas berupa sanksi yang dijatuhkan.

"Ketika ada RS Swasta atau tempat layanan kesehatan yang ada di Kota Tangerang menolak pasien yang hendak mendapatkan pelayanan kesehatan jangan cuma teguran," tandasnya.

Sementara, Rosyid Warisman aktivis Forum Aksi Mahasiswa (FAM) Tangerang mengungkapkan dalam situasi apapun, tidak ada alasan sebuah pelayanan kesehatan menolak pasien dalam kondisi harus membutuhkan penanganan segera.

Sebab, memang hal itu sudah tertuang di dalam undang-undang kesehatan dan undang undang rumah sakit. Sebab, setiap aturan harus mengacu pada nilai-nilai kemanusiaan, dan setiap SOP jika bertentangan dengan sisi kemanusiaan maka ada yang disebut diskresi atau pengecualian.

"Itu artinya, semua instrumen yang bergerak harus mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Paling tidak, ada sebuah tindakan yang dilakukan untuk menggugurkan nilai-nilai kemanusiaan tersebut," ungkap Rosyid.

Kronologi nenek meninggal di becak

Sebelumnya diberitakan, seorang nenek sekarat dan meninggal di atas becak. Peristiwa ini membuat heboh warganet di Kota Tangerang usai videonya beredar di media sosial.

Salah seorang warga Muklis menceritakan jika ia bersama pemuda lain sedang berada di posko jaga Covid-19 RW 7 Kelurahan Sukasari.

Sontak dibuat kaget, tiba-tiba warga asal Babakan Kampung Teladan membawa seorang nenek dalam keadaannya lemas ke Klinik YKS dekat Pasar Lama untuk berobat. Namun, klinik tersebut tidak melakukan pelayanan 24 jam.

"Saat itu ibu-ibunya sedang kritis sudah sesak napas di becak," kata Muklis, Jumat (23/4/2020).

Sang nenek bersama keluarganya datang ke klinik tersebut, masih ada sejumlah karyawan dan dokter. Namun, dokter menolak dengan alasan sudah tutup dan ada urusan lain.

"Kami sangat meminta tolong kepada karyawannya untuk kasih pertolongan kepada ibu itu. Lalu karyawannya nyamperin dokter itu di mobil. Tapi dokter itu menolak dengan alasan sudah tutup dan ada urusan," ujarnya.

Akhirnya warga dan keluarga pun membawa sang nenek ke RSUD Kota Tangerang karena lokasinya dekat dengan klinik dan berharap mendapatkan pelayanan BPJS.

Dalam perjalanan, sang nenek dibawa dengan becak. "Kami sudah menelepon ambulans gratis tapi posisi sedang jauh. Sedangkan pasien harus segera ditolong. Tapi sampai sana ternyata RSUD hanya khusus menangani pasien Corona, tidak bisa menerima yang lain," ungkapnya.

Sang nenek lagi-lagi mendapatkan penolakan dari layanan kesehatan. Seperti diketahui, RSUD Kota Tangerang sejak Senin kemarin memang menutup layanan poliklinik umum. Pihak RSUD juga hanya memberikan pelayanan bagi penderita virus Corona.

"Hingga akhirnya ibu itu meninggal di becak. Kami sudah meminta kebijaksanaan pihak RSUD Kota Tangerang untuk meminjam unit ambulans untuk antar jenazah ke rumah. Tapi tidak boleh karena khusus pasien Covid dan menelepon ambulans gratis posisi sedang antar jenazah juga," paparnya.

Sang ibu akhirnya meninggal dunia di becak dengan kondisi mulut berbusa. Jenazahnya pun dibawa kembali ke rumah duka di Kampung Teladan dengan menggunakan becak. Pihak keluarga pun kecewa atas pelayanan kesehatan seperti ini.

"Saya perwakilan dari keluarga almarhumah memvideokan ini atas permintaan keluarga yang dtinggalkan. Mereka kecewa sampai ibu mereka tidak dapat ditolong," pungkasnya.

Klarifikasi RSUD Kota Tangerang 

Sementara itu, Humas RSUD Kota Tangerang dr Tintun menjelaskan kejadian tersebut. Dirinya membenarkan seorang nenek dibawa dengan naik becak ke RSUD Kota Tangerang. Namun, sesampainya pasien tersebut telah keadaan meninggal dunia setelah dilakukan pemeriksaan dokter jaga di RSUD Kota Tangerang.

"Beliau dibawa naik becak dibawa dari sebuah klinik dan dibawa naik becak. Pasien pada saat dibawa ke RSUD Kota Tangerang dalam keadaan sudah meninggal, dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga di lobby," jelas Tintun dilansir BantenNews.co.id, Jumat (24/4/2020).

Lebih lanjut, dikarenakan pihaknya tidak tahu penyebab meninggalnya pasien, dokter jaga menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit yang terdekat dengan RSUD Kota Tangerang untuk dilakukan visum dan pemulasaraan.

"Dan sempat juga disarankan untuk minta diantar mobil 119, tapi ternyata tidak bisa, kendaraan tersebut sedang dipakai mengantar pasien," pungkasnya.

Pihaknya pun telah menawarkan untuk diperiksa lanjutan di IGD RSUD Kota Tangerang dengan protokol Covid-19 bagi jenazah. Karena telah ditetapkan sebagai rumah sakit khusus rujukan Covid-19.

"Otomatis semua prosedur harus mengikuti protokol Covid-19. Dan pihak keluarga yang mengantar harus diperiksa dan melakukan isolasi sesuai protokol, namun ditolak oleh pihak keluarga," ucap Tintun.(mr/suara)

COMMENTS

Nama

EKBIS,627,ENGLISH,76,FEED,52,FOKUS,267,GLOBAL,1236,HIBURAN,402,INTERNASIONAL,1,IPTEK,523,NASIONAL,2321,OLAHRAGA,394,OPINI,153,PROMOTE,1,RAGAM,1990,RELIGI,55,
ltr
item
WEB: Nenek Meninggal di Becak, Sempat Dibawa ke Layanan Kesehatan Tapi Ditolak
Nenek Meninggal di Becak, Sempat Dibawa ke Layanan Kesehatan Tapi Ditolak
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZn3N76mlBPPshqO18taRXLkInILg1xfWKgJtg4mEvrb80e5HeROVW6xe-kXGW_8wRqL7BEfTKu1vnYNJ_A0Rx0u5Q15guZlLnFADfV-nVQZG4rcgqo8jcoMwh23JlV6z1R2WuJ7UcZuk/s1600/IMG_ORG_1587796903757.jpeg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZn3N76mlBPPshqO18taRXLkInILg1xfWKgJtg4mEvrb80e5HeROVW6xe-kXGW_8wRqL7BEfTKu1vnYNJ_A0Rx0u5Q15guZlLnFADfV-nVQZG4rcgqo8jcoMwh23JlV6z1R2WuJ7UcZuk/s72-c/IMG_ORG_1587796903757.jpeg
WEB
https://web.konfrontasi.com/2020/04/nenek-meninggal-di-becak-sempat-dibawa.html
https://web.konfrontasi.com/
https://web.konfrontasi.com/
https://web.konfrontasi.com/2020/04/nenek-meninggal-di-becak-sempat-dibawa.html
true
3749342254488479250
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By HOME PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy