JAKARTA-Setiap manusia kerap mengalami perasaan cemas atau waswas. Penyakit waswas bahkan kerap melanda saat kita hendak melaksanakan sholat. Kondisi ini kemudian membuat tidak khusyuk bahkan lalai dari sholat yang kita kerjakan.
Ketua Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI) Jakarta Timur, Ustadz Asroni Al Paroya, mengatakan, terdapat beberapa bacaan zikir atau doa yang dijadikan wasilah bagi setiap umat Islam, termasuk doa untuk menghilangkan perasaan waswas.
"Dari sekian banyak zikir yang Rasulullah ajarkan kepada umatnya, ada beberapa zikir yang Allah jadikan wasilah bagi hamba-Nya," katanya beberapa waktu lalu.
Salah satu doa yang bisa dibaca menurut Ustadz Asroni yaitu:
أَللّٰÙ‡ُÙ…َّ إِÙ†ِّÙ‰ أَعُÙˆْØ°ُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْÙ‡َÙ…ِّ ÙˆَالØَزَÙ†ِ Ùˆَالْعَجْزِ ÙˆَالْÙƒَسَÙ„ِ ÙˆَالْبُØ®ْÙ„ِ ÙˆَالْجُبْÙ†ِ ÙˆَضَÙ„َعِ الدَّÙŠْÙ†ِ ÙˆَغَÙ„َبَØ©ِ الْرِّجَالِ
(Allahumma Inni a'udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wal dhola'id daini, wa gholabatir rijali).
Artinya: "Ya Tuhanku, aku berlindung kepadaMu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kelemahan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat),".
Dia mengatakan, doa yang dipanjatkan tidak harus menggunakan bahasa Arab. Namun bisa menggunakan bahasa apa saja, termasuk Indonesia.
"Boleh juga berdoa dengan bahasa daerah, atau bahasa Indonesia agar dihilangkan rasa ketakutan dan kecemasan yang menyelimuti, karena Alah mempunyai sifat saami' (maha mendengar), setiap doa yang dipanjatkan oleh hamba-hamba-Nya," tuturnya.
Syaikh Sulaiman al-Bujairami dalam kitab al-Bujairami ‘ala al-Khathib (Beirut: Dar al-Fikr, 1995), juz II, hal. 19 dan Imam Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihayah al-Zain (Beirut: Dar al-Fikr, tt), hal. 57 menyebutkan sebuah doa untuk menghilangkan waswas. Doa yang perlu dibaca sebanyak tiga kali tersebut yaitu:
اللهم إنِّÙŠ Ø£َعُوذُ بِÙƒ Ù…ِÙ†ْ Ø´َÙŠْØ·َانِ الْÙˆَسْÙˆَسَØ©ِ Ø®َÙ†ْزَبٍ
(Allâhumma innî a’ûdzu bika min syaithânil waswasati khanzab).
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari Khanzab, setan pembuat waswas,” (dibaca 3 kali).
Sedangkan Syaikh Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi al-Dimasyqi, dalam kitab Al-Adzkâr al-Muntakhabah min Kalâmi Sayyid al-Abrâr mengatakan bila rasa waswas datang di tengah sholat, maka sunah membaca:
Ø£َÙ„ْعَÙ†ُÙƒَ بِÙ„َعْÙ†َØ©ِ اللهِ Ø£َعُÙˆْØ°ُ بِاللهِ Ù…ِÙ†ْÙƒَ
(Al’anaka bi la’natiLlâhi a’ûdzu biLlâhi minka).
Artinya: “Semoga kau (setan) dilaknati dengan laknat Allah. Aku berlindung pada Allah darimu,".
[mr/okz]
Ketua Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI) Jakarta Timur, Ustadz Asroni Al Paroya, mengatakan, terdapat beberapa bacaan zikir atau doa yang dijadikan wasilah bagi setiap umat Islam, termasuk doa untuk menghilangkan perasaan waswas.
"Dari sekian banyak zikir yang Rasulullah ajarkan kepada umatnya, ada beberapa zikir yang Allah jadikan wasilah bagi hamba-Nya," katanya beberapa waktu lalu.
Salah satu doa yang bisa dibaca menurut Ustadz Asroni yaitu:
أَللّٰÙ‡ُÙ…َّ إِÙ†ِّÙ‰ أَعُÙˆْØ°ُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْÙ‡َÙ…ِّ ÙˆَالØَزَÙ†ِ Ùˆَالْعَجْزِ ÙˆَالْÙƒَسَÙ„ِ ÙˆَالْبُØ®ْÙ„ِ ÙˆَالْجُبْÙ†ِ ÙˆَضَÙ„َعِ الدَّÙŠْÙ†ِ ÙˆَغَÙ„َبَØ©ِ الْرِّجَالِ
(Allahumma Inni a'udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wal dhola'id daini, wa gholabatir rijali).
Artinya: "Ya Tuhanku, aku berlindung kepadaMu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kelemahan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat),".
Dia mengatakan, doa yang dipanjatkan tidak harus menggunakan bahasa Arab. Namun bisa menggunakan bahasa apa saja, termasuk Indonesia.
"Boleh juga berdoa dengan bahasa daerah, atau bahasa Indonesia agar dihilangkan rasa ketakutan dan kecemasan yang menyelimuti, karena Alah mempunyai sifat saami' (maha mendengar), setiap doa yang dipanjatkan oleh hamba-hamba-Nya," tuturnya.
Syaikh Sulaiman al-Bujairami dalam kitab al-Bujairami ‘ala al-Khathib (Beirut: Dar al-Fikr, 1995), juz II, hal. 19 dan Imam Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihayah al-Zain (Beirut: Dar al-Fikr, tt), hal. 57 menyebutkan sebuah doa untuk menghilangkan waswas. Doa yang perlu dibaca sebanyak tiga kali tersebut yaitu:
اللهم إنِّÙŠ Ø£َعُوذُ بِÙƒ Ù…ِÙ†ْ Ø´َÙŠْØ·َانِ الْÙˆَسْÙˆَسَØ©ِ Ø®َÙ†ْزَبٍ
(Allâhumma innî a’ûdzu bika min syaithânil waswasati khanzab).
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari Khanzab, setan pembuat waswas,” (dibaca 3 kali).
Sedangkan Syaikh Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi al-Dimasyqi, dalam kitab Al-Adzkâr al-Muntakhabah min Kalâmi Sayyid al-Abrâr mengatakan bila rasa waswas datang di tengah sholat, maka sunah membaca:
Ø£َÙ„ْعَÙ†ُÙƒَ بِÙ„َعْÙ†َØ©ِ اللهِ Ø£َعُÙˆْØ°ُ بِاللهِ Ù…ِÙ†ْÙƒَ
(Al’anaka bi la’natiLlâhi a’ûdzu biLlâhi minka).
Artinya: “Semoga kau (setan) dilaknati dengan laknat Allah. Aku berlindung pada Allah darimu,".
[mr/okz]
COMMENTS