JAKARTA-Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) memberi perhatian khusus terkait dinamika politik yag terjadi di Pilkada Boven Digoel, Papua.
Pengamat Formappi, Lucius Karus mengatakan KPU RI perlu menyikapi persoalan di Boven Digoel secara serius. Tujuannya untuk memastikan penyelenggaraan Pilkada di Kabupaten Boven Digoel tidak menjadi sumber keributan di masyarakat.
"Tidak justru menjadi biang terjadinya keributan hanya karena keputusan aneh dan kontroversial yang mereka (KPU) lakukan gitu ya," kata Lucius.
Menurut Lucius, dalam keputusannya KPU harus memastikan bahwa mereka tidak ikut bermain atau menjadi perpanjangan calon tertentu untuk menjegal calon lainnya.
Kekhawatiran yang disampaikan Lucius, bermula dari penonaktifan tiga komisioner KPUD Boven Digoel jelang dua minggu hari pencoblosan.
Ia menilai keputusan KPU itu sebagai hal yang janggal.
Apapaun alasannuya, menonaktifkan 3 komisioner jelang pelaksanaan Pilkada tidaklah tepat.
"Sebenar apapun keputusan KPU, waktunya tidak tepat. Ini adalah kesahan mereka. Mereka yang melakukan verifikasi calon itu, mungkin tidak dilakukan secara serius," jelasnya.
Lucius menambahkan, KPU RI dan KPUD Papua saat ini memegang bola terkait persoalan Pilkada Boven Digoel.
Ia menduga, potensi KPU daerah bersekongkol dengan calon tertentu untuk menjegal calon lain itu sangat terbuka.
Lucius meminta KPU RI lebih berhati-hati dalam mengidentifikasi persoalan yang ada di Kapaten Boven Digoel. .
"Sekali lagi yang paling penting, jangan mengeluarkan keputusan di tengah waktu yang semakin menipis. Karena apapun keputusan KPU, dengan mudah kemudian dianggap dia sedang dipakai oleh calon lain," pungkasnya.(mr/rm)
COMMENTS