KONFRONTASI-Badan Kesehatan Dunia ( WHO ) menyatakan akan segera mengirim tim perwakilan sebagai pendamping terkait merebaknya wabah Ebola di Guinea .
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengamati wabah baru Ebola sejak 2016. Tindakan terbarunya memberlakukan Republik Demokratik Kongo dengan status darurat kesehatan internasional.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mencuit di akun Twitter miliknya, bahwa WHO telah diberitahu ihwal dua kasus yang diduga sebagai penyakit mematikan di Guinea, Minggu (14/2) pagi.
"WHO telah diberitahu tentang dua kasus dugaan Ebola di Guinea-Conakry," tulisnya.
Ia juga menambahkan pengujian konfirmasi sedang dilakukan. Untuk mencegah penularan, sebanyak 40 ribu orang juga telah divaksin.
Saat ini, dilaporkan empat orang di Guinea meninggal duniaakibat terinfeksi penyakit Ebola. Kejadian itu merupakan kasus yang muncul kembali setelah lima tahun ebola mewabah di negara tersebut.
Empat orang yang meninggal dunia itu berasal dari wilayah tenggara Nzerekore."Sangat prihatin (dengan kematian itu)," seperti diumumkan Menteri Kesehatan Remy Lamah mengutip AFP.
Kepala Badan Keamanan Nasional Guinea, Sakoba Keita menyebut penularan wabah ini bermula dari satu korban seorang perawat yang sakit sejak akhir Januari. Dia dimakamkan pada 1 Februari.
Delapan orang yang menghadiri pemakaman itu lantas menunjukkan gejala diare, muntah dan pendarahan.
"Tiga dari mereka meninggal, dan empat lainnya di rumah sakit," sambungnya.
Wabah yang terjadi pada 2013-2016 membuat pengembangan vaksin dipercepat untuk melawan virus ebola. Sebanyak 500 ribu dosis vaksin sebagai persediaan darurat global untuk merespon wabah di masa depan, jelas aliansi vaksin, Gavi, Januari lalu.
Sebelumnya, Pemerintah setempat menyatakan wabah ke-11 virus Ebola yang terjadi selama enam bulan berakhir pada 18 November 2020. Setelah pasien terakhir dinyatakan sembuh.(mr/cnn)
COMMENTS