KONFRONTASI- Para peneliti dan analis menegaskan, agar pilpres dan pemilu jujur-adil, maka KPU dan perangkat komputer maupun soft-warenya harus diaudit menyeluruh demi menghindari kecurangan, kejahatan dan rekayasa teknik yang kotor. Yang sangat penting, perhitungan suara cukup diselesaikan sampai tingkat Kabupaten/Walikota Daerah Tingkat II lalu direkapitulasi di Jakarta untuk menghindari kecurangan, penghilangan suara atau penggelembungan suara serta keculasan sejenisnya.
‘’Selama ini banyak publik dan politisi mengeluh bahwa pilpres/pemilu curang meluas karena terjadi pencurangan dan kejahatan sejenis ketika kotak suara dibawa dari kabupaten/walikota daerah tingkat dua menuju Jakata, dimana di sana kecurangan dan keculasan itu diyakini merajalela,’’ kata analis politik Umar Hamdani MA dari The New Indonesia Foundation dan peneliti senior Freedom Foundation, Darmawan Sinayangsah, yang juga jebolan Fisip UI.
‘’ Agar pilpres dan pemilu jujur-adil, maka KPU dan perangkat komputer maupun soft-warenya harus diaudit menyeluruh demi menghindari kecurangan, kejahatan dan rekayasa teknik yang kotor,’’ kata Umar Hamdani MA, kyai muda dan pengasuh pesantren nahdliyin yang juga jebolan UIN jakarta dan STF Driyarkara.
‘’ Yang sangat penting, perhitungan suara cukup diselesaikan sampai tingkat Kabupaten/Walikota Daerah Tingkat II lalu direkapitulasi di Jakarta untuk menghindari kecurangan, penghilangan suara atau penggelembungan suara serta keculasan sejenisnya,’’ kata Umar maupun Darmawan. Keduanya pekan ini berbicara tentang hal itu di Forum Kebangsaan, Jakarta .
Setiap kali pilpred dan pemilu, Badan Pengawas Pemilu dan sejumlah pengawas independen telah menerima banyak laporan tentang kekeliruan dan dugaan kecurangan selama proses pemilu dan pemilihan presiden.
Dikhawatirkan permasalahan seperti ini terus terjadi selama proses rekapitulasi dengan kinerja KPU yang misterius dan mencurigakan.
Setiap kali pemilu dan pilptres, Komite Pemantau Independen Indonesia, KPII, mengatakan, pihaknya telah menerima dugaan kecurangan atau kekeliruan pemilu presiden yang terjadi di mana-mana, sehingga menimbulkan frustasi dan kekecewaan publik.
COMMENTS