YERUSALEM-Ratusan warga Israel berdemonstrasi mendesak pemerintah menyelamatkan Yahudi di Ethiopia dari negara yang sedang dilanda konflik tersebut.
"Imigrasi sekarang! Selamatkan mereka!" teriak para demonstran yang menggelar aksi di depan kantor Perdana Menteri Naftali Bennett.
Di tengah para demonstran itu terlihat Menteri Integrasi Israel, Pnina Tamano-Shata. Ia merupakan warga Israel yang lahir di Ethiopia.
"Saya bersumpah tak akan meninggalkan perjuangan untuk membawa kembali keluarga kami ke Israel," ujarnya, sebagaimana dikutip AFP.
Merujuk pada keterangan dari komite pendukung, kementerian dalam negeri dan imigrasi Israel memang sudah sepakat untuk membantu mempersatukan kembali 5.000 Yahudi di Ethiopia dengan keluarganya di Israel.
Meski demikian, sejumlah pejabat kementerian mengatakan kepada AFP bahwa mereka tak pernah melakukan kesepakatan tersebut.
Komunitas Yahudi Ethiopia di Israel sendiri diperkirakan mencapai 140 ribu orang. Komunitas yang dikenal sebagai Falasha itu kerap melontarkan protes karena diskriminasi dan kekurangan dukungan pemerintah.
Pada akhir 2020 lalu, pemerintah Israel memerintahkan 2.000 Falasha untuk imigrasi dari negara Yahudi tersebut. Namun, para Falasha itu terus menyerukan "aliya" atau "hak untuk kembali" ke Israel.
Berdasarkan hukum aliya, Yahudi dari belahan dunia mana pun dapat kembali ke Israel dan secara otomatis diberikan hak kewarganegaraan.
Namun, pihak berwenang sangat lamban dalam memproses kewarganegaraan Yahudi Ethiopia. Hanya pada 1984 dan 1991, Israel melakukan pemulangan besar-besaran sekitar 80 ribu Yahudi Ethiopia yang kebanyakan akhirnya tinggal di Tepi Barat.(mr/cnn)
COMMENTS