BANDA ACEH-Dinas Kesehatan Aceh menyebutkan cakupan vaksinasi COVID-19 bagi kelompok lanjut usia (lansia) di provinsi paling barat Indonesia itu masih sangat rendah, sehingga penyuntikan vaksin dilakukan dengan sistem jemput bola atau turun langsung ke desa-desa.
"Cakupan vaksinasi lansia kita masih sekitar 15 persen, masih sedikit, secara nasional kita belum sampai 50 persen," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Iman Murahman di Banda Aceh, Rabu.
Menurut Data Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Aceh menyebutkan jumlah lansia yang telah divaksin dosis pertama di Aceh sebanyak 47.214 orang, sementara yang telah menyelesaikan hingga dosis kedua baru 21.154 orang.
"Sedangkan target vaksinasi kelompok lansia di Aceh sebanyak 339.125 orang. Ada satu atau dua kabupaten/kota yang cakupan vaksinasi lansia di atas 30 persen, tapi kalau rata-rata seluruh Aceh baru sekitar 15 persen," kata Iman.
Oleh karena itu, Iman menjelaskan, pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota terus memacu percepatan vaksinasi kelompok lansia dengan sistem jemput bola, sebagai upaya mendekatkan sentral vaksinasi kepada lansia.
Saat ini, kata dia, sebanyak 23 kabupaten/kota di daerah Tanah Rencong itu menggelar vaksinasi satu hingga tiga desa per hari. Semua itu tergantung kepada ketersediaan vaksinator di setiap daerah.
"Jadi setelah vaksinasi di desa A, langsung lanjut ke desa B. Jadi dalam satu hari itu di masing-masing kecamatan bisa satu hingga tiga titik vaksinasi. Karena memang kita sekarang sedang memacu vaksinasi lansia dan pelajar di Aceh," katanya.
Secara keseluruhan, kata Iman, cakupan vaksinasi COVID-19 di Aceh sudah mencapai 2,3 juta jiwa penduduk, yaitu data gabungan penerima dosis pertama dan dosis kedua. Sedangkan target vaksinasi Aceh sebanyak 4 juta jiwa, dengan target cakupan dosis vaksin yang harus capai sebanyak 8 juta dosis.
"Kalau target dari pemerintah pusat ke Aceh, cakupan vaksinasi bisa mencapai 70 persen hingga akhir 2021, itu juga terkait kemampuan kabupaten/kota dan juga kebutuhan vaksinasi," katanya.(mr/tar)
COMMENTS