OPINI-Kompetisi Pemilihan Presiden (Pilpres) rasanya tak pernah sepi dari intervensi para cukong politik dengan beragam kepentingannya. Saya akan coba memetakan modus operandi dalam menyukseskan calon pilihannya.
1. INTELIJEN
- Melakukan pengamatan dan monitoring atas calon calon Presiden yang potensial.
-Calon yang populer dan pro-rakyat TIDAK AKAN DIPROMOSI.
-Calon yang potensial populer namun dipandang lemah karakter dan kemungkinan akan mudah diatur AKAN DIPROMOSIKAN.
2. MEDIA MASSA
Lebih kurang dua tahun menjelang Pilpres, media massa secara massif mulai mengungkap kelebihan dan kebaikan calon yang dipromosi oleh pemodal/oligarki, dan menyudutkan calon potensial yang menjadi pesaing.
3. LEMBAGA SURVEY
Berbarengan dengan itu Lembaga-lembaga survey mulai mengarang opini publik dengan prosentase yang sudah diorder pemilik modal. Pengaturan angka-angka prosentase tingkat popularitas dan keterpilihan diatur sedemikian rupa sehingga tampak ilmiah. Dengan cara ini rakyat mulai percaya bahwa capres boneka tersebut memang akan sulit dikalahkan.
4. INTELEKTUAL/AKADEMISI
Seiring dengan itu sebagian intelektual/akademisi bermental pengemis mulai memberi stempel bagus pada sang calon yang sudah mulai menggelembung namanya berkat rekayasa pemberitaan media massa dan hasil survey abal abal yang dirancang oleh intelektual yang kesurupan dengan dana dana dari para kapitalis.
5. RELAWAN/PEGIAT MEDSOS/BUZZER
Relawan-relawan yang mayoritas awam politik tapi nafsunya gede ingin menang dan berkuasa mulai membabi buta bela jagoannya dan secara membabi buta menjelekkan pesaingnya yang sebenarnya mungkin lebih berkualitas namun dianggap berbahaya bagi kepentingan para kapitalis dan oligarki yang anti kedaulatan rakyat.
Mereka mulai aktif kampanye dan propaganda melalui medsos, diskusi, seminar, sebar pamflet dll. Bekerjasama dengan LSM, Ormas pendukung dll.
Diperkuat dengan operasi intelijen. Mereka mulai kesurupan seolah sedang mengemban missi mulia untuk memenangkan pertarungan dengan segala cara.
Bahkan mungkin robot robot pembangun opini di media sosial pun segera dioperasikan.
6. TOKOH MASYARAKAT, TOKOH AGAMA, TOKOH ADAT, LSM
7. PARTAI PENDUKUNG
Bahkan parpol pendukung pun dibuat tak berkutik oleh para bandar yang mulai tampil merayu pimpinan parpol pengusung dengan membeberkan hasil survey dan berbagai situasi optimis yang berhasil dibangun via media massa dan medsos sehingga pimpinan parpol tak punya pilihan kecuali menyerah ke para bandar dan akibatnya pimpinan parpol tak punya daya kritis lagi menyeleksi syarat bagi calon Kepala Negara/Presiden yang layak. Apalagi kalau para bandar membawa sekarung apel Washington bernilai triliunan.
Ini Dugaan kami, bagaimana cara beroperasinya "mesin" pemodal/oligari dalam memenangkan capres boneka mereka.
Kalau ingin hidup susah seperti hari ini, menjadi budak di negeri sendiri, maka kalian cukup diam, tak perlu berbuat apa apa, tapi ketahuilah Anak cucu generasi penerus bahkan masa tuamu yang akan terancam akan pemiskinan terstruktur.
Kalau kamu ingin perubahan , dan keluar menyelamatkan bangsa dan negeri ini dari perbudakan dan jadi jongos Asing dan Aseng, Maka saya mengajak untuk itu Rakyat Bergeraklah. Bantu viralkan Pasangan Muslim Nasionalis Yang Berjuang untuk kemaslahatan ummat dan Tanah Air ini.
_______________________
Oleh: Andriansyah, pemerhati politik kebangsaan dari Asahan Sumatera Utara
COMMENTS