PARIS-Pertikaian antara Prancis dan Inggris terkait dengan krisis migran berujung pada saling menyalahkan dan dibatalkannya undangan untuk menteri Inggris.
Pemerintah Prancis dilaporkan telah membatalkan undangan untuk Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel dalam menghadiri pertemuan di Calais pada Minggu (28/11). Kendati begitu, pertemuan antara menteri dari Prancis, Jerman, Belanda, Belgia, dan Komisi Eropa masih akan tetap dilanjutkan.
Dibatalkannya undangan untuk Patel dipicu oleh surat dari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang menyalahkan Prancis atas banyaknya migran yang melakukan perjalanan berbahaya melintasi laut ke Inggris.
Lewat suratnya, Johnson menekankan bahwa Paris telah sepakat untuk melakukan patroli bersama dan setuju untuk mengambil kembali para migran yang berhasil sampai ke Inggris.
Menanggapi surat Johnson, Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Jumat (26/11) mengatakan pihaknya perlu bersikap serius utnuk mengekang para migran yang melarikan diri dari seberang selat.
Paris, secara khusus, marah terhadap London karena Johnson ternyata mengunggah surat tersebut di Twitter.
Dikutip Reuters, kemarahan Prancis membuat pemerintahan Macron membatalkan undangan untuk Patel.
"Para menteri (Uni Eropa) akan bekerja secara serius untuk menyelesaikan masalah serius dengan orang-orang yang serius. Kami kemudian akan melihat bagaimana bergerak maju secara efisien dengan Inggris, jika mereka memutuskan untuk serius," kata Macron dalam konferensi pers.
Pertikaian antara Inggris dan Prancis terkait krisis migran terjadi setelah beberapa hari lalu sebanyak 27 migran dinyatakan meninggal dunia ketika mencoba menyeberangi laut dari Prancis ke Inggris.
Prancis menuduh Inggris mengelola sistem imigrasinya dengan buruk dan Macron mengatakan cuitan Johnson bukanlah cara "serius" dalam menangani masalah.
"Saya terkejut ketika hal-hal tidak dilakukan dengan serius, kami tidak berkomunikasi antar pemimpin melalui cuitan atau surat yang diterbitkan, kami bukan whistle-blower," sindir Macron.
Sementara itu, London mengatakan pihaknya berharap Paris akan mempertimbangkan kembali atas keputusan membatalkan undangan bagi Patel.(mr/rm)
COMMENTS