JAKARTA- Direktur Utama Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Adi Rahman Adiwoso menjelaskan kronologi gagalnya satelit Nusantara Dua mencapai orbit di Xinchiang, China. Ia menjelaskan bahwa pada fase pertama dan kedua peluncuran beroperasi dengan normal.
"Stage ketiga itu memiliki dua roket dan salah satu roketnya tidak menyala sehingga tidak mendapatkan kecepatan yang cukup untuk masuk orbit yang telah ditentukan. Dalam hal ini ketinggiannya satelit tersebut hanya sekitar 170 KM dengan kecepatan 7100 meter per detik," kata Adi dalam konferensi pers online, Jumat.
Adi menambahkan satelit Nusantara Dua tidak bisa diselamatkan karena hilang dan jatuh ke laut.
"Sehingga tidak bisa dipergunakan seluruhnya, satelit tersebut di asuransikan secara penuh," kata Adi.
Untuk diketahui, Satelit Nusantara Dua yang diluncurkan dengan roket Long March 3B dari Pusat Peluncuran Satelit Xinchang China.
Satelit Nusantara Dua dibuat oleh produsen satelit terkemuka asal Tiongkok, China Great Wall Industry Corporation (CGWIC). Ini merupakan bentuk kerjasama Indosat Ooredoo bersama dengan PT Pintar Nusantara Sejahtera (Pintar) dan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) melalui perusahaan joint venture bernama PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS).(mr/okz)
COMMENTS