REMBANG – Guna menangani dampak korban covid 19 (Virus Corona,red) Pemerintah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah telah menyediakan anggaran dari APBD setempat sebanyak Rp 30 miliar. Hal itu dikemukakan KH Madjid Kamil, Ketua DPRD Kab Rembang saat ditemui KR di loby gedung dewan Selasa (7/4/2020) siang.
"Jumlah itu memang belum final dan kita masih menunggu laporan sekaligus tindak lanjut penanganan," kata Gus Kamil yang juga ketua DPD PPP Kab Rembang.
Sementara itu berdasar hasil pelacakan di bawah, diperoleh keterangan jika untuk korban (imbas) dari virus Corona disediakan paket jaring pengaman sosial, masing-masing beras sebanyak 5 kg, gula 1 kg, telur 2 kg dan minyak goreng 1 liter diperuntukkan 30 KK setiap desanya.
Padahal menurut sejumlah keterangan dari para kepala desa jumlah pengajuan mencapai 60 hingga 70 KK setiap desa sementara alokasi hanya 30 KK.
"Ini menjadi repot karena terjadi benturan antara kepala desa dengan warga miskin," kata Sudarto (50) kades Mondoteko,Kec Kota Rembang.
Dari Kecamatan Sulang dilaporkan, saat ekonomi rakyat terjepit, harus ada pemilahan antara warga miskin dan korban covid 19 sehingga tidak terjadi tumpang tindih data dan tumpang tindih bantuan.
Dinas Sosial harus jeli mensikapi dalam memberikan bantuan,termasuk sosialisasi dari para kepala desa kepada warganya. Orang-orang yang berada di perantauan dan menjadi korban PHK (tanpa pesangon) yang harus didahulukan.Jadi bukan warga miskin, karena untuk warga miskin terlah ter-cover program keluarga harapan (PKH).
Sementara pengamat sosial Arief Suseno MM menilai, perlu kesigapan Dinas Sosial bersama perangkat desa dalam menterjemahkan bansos tersebut sebagai jaring pengaman sosial bagi yang terkena dampak virus corona.
"Para perantau yang terkena PHK sepihak harus diutamakan, warga miskin juga harus diberi pengertian,sehingga bantuan menjadi tepat sasaran by name by adress," jelas Arief.(mr/okz)
COMMENTS