Reuters melansir survei di platform mikroblog Weibo, 60 persen dari 350.000 responden tidak mau membeli iPhone SE. Sementara seperlima responden akan mempertimbangkan iPhone termurah dari Apple itu.
Survei tersebut tidak menanyakan alasan memilih, namun, sejumlah responden meninggalkan komentar, kebanyakan berkata mereka tertarik kalau harganya diturunkan.
"Kalau kau tidak beli, aku tidak beli. Besoknya harga turun 200 yuan (setara 28 dolar)," kata salah satu komentar yang disukai lebih dari 10.000 kali.
Analis industri ponsel berpendapat konsumen tidak tertarik membeli iPhone SE karena tidak ada koneksi ke jaringan 5G. China sejak tahun lalu sudah menggelar jaringan 5G untuk komersial.
Apple sampai saat ini belum meluncurkan gawai versi 5G. Sementara merk ponsel lain di China berlomba-lomba menawarkan versi jaringan 5G.
Tapi menurut analis, iPhone SE generasi kedua akan menarik bagi para pecinta Apple yang tidak mau mengeluarkan uang sebesar 700an dolar untuk membeli iPhone 11.
"iPhone SE baru ini tentu akan menarik pengguna kelas menengah yang tidak begitu mementingkan jaringan 5G," kata analis dari Canalys, Mo Jia.
China selama ini menjadi pasar ketiga terbesar bagi Apple, menyumbang sekitar 15 persen dari total penjualan. Tapi, pangsa pasar Apple menurun sejak beberapa tahun belakangan karena popularitas ponsel Android merk China, yang juga menawarkan ponsel premium.
Penerimaan iPhone SE di Eropa juga tidak begitu terdengar karena banyak negara yang menutup toko dan menyuruh warganya berada di dalam rumah untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Meski pun demikian, konsultan di Gartner, Annette Zimmerman, menyatakan iPhone SE generasi terbaru akan dilirik para pengguna iPhone 6 yang ingin ponsel baru dengan harga terjangkau, namun, tetap mendapatkan sistem operasi iOS dan keamanan terbaru.(mr/tar)
COMMENTS