YANGON- Junta Myanamr mengecam keputusan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang belum memberikan lampu hijau kepada pihaknya untuk menjadi perwakilan di badan-badan internasional.
Berdasarkan pengumuman pada Rabu (1/12), Komite Kredensial PBB menunda keputusan apakah memberi izin atau tidak kepada junta Myanmar dan Taliban Afghanistan untuk mewakili negara-negaranya di PBB.
"Keputusan ini tidak mencerminkan kenyataan di lapangan dan keberadaan negara kami," kata jurubicara junta Myanmar Zaw Min Tun kepada AFP.
"Kami akan terus menyerahkan (ke PBB) seperti biasa sesuai dengan prosedur diplomatik dan hak perwakilan sesuai dengan hukum internasional dan lokal," tambahnya.
Junta Myanmar merebut kekuasaan dari pemerintahan yang dipimpin Aung San Suu Kyi dalam kudeta pada Februari. Mereka mengajukan Aung Thurein sebagai utusannya di PBB, menggantikan dutabesar saat ini, Kyaw Moe Tun.
Penangguhan itu membuat Kyaw Moe Tun yang ditunjuk oleh pemerintahan yang digulingkan masih duduk di kursi PBB.
Kyaw Moe Tun berusaha dicopot oleh junta setelah ia memberikan salut tiga jari kepada pengunjuk rasa demokrasi dari kursinya di PBB, dengan berani menentang desakan junta bahwa dia tidak lagi mewakili negara.
Komite Kredensial PBB beranggotakan sembilan negara, yaitu, Rusia, China, Amerika Serikat (AS), Bahama, Bhutan, Chili, Namibia, Sierra Leone dan Swedia. Mereka bertugas untuk mempertimbangkan kredensial 193 anggota Majelis Umum PBB. (Mr/rm)
COMMENTS